Berita Pati

Sebut Ada Sengkuni, Massa Aksi Klarifikasi Isu Pembatalan Demo: Yyk Gundul Bukan Bagian dari Aliansi

Yayak Gundul yang memiliki nama asli Cahya Basuki ini merupakan koordinator kelompok Gerakan Pati Bersatu (Gerpab)

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Rustam Aji
TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal 
DEMO TETAP JALAN - Dua "pentolan" Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Ahmad Husein (kemeja merah) dan Teguh Istiyanto (kaus putih), berfoto di depan spanduk berisi kata-kata yang membantah keterlibatan mereka dengan Cahya Basuki alias Yayak Gundul, Sabtu (9/8/2025). Sebelumnya Yayak menyatakan membatalkan aksi unjuk rasa 13 Agustus 2025 setelah bertemu dengan Bupati Sudewo dan mendapat penjelasan tentang pembatalan kebijakan kenaikan tarif PBB-P2. 

“Sengkunine Wes Muncul, Jenenge: YYK Gundul”

Begitu kata-kata yang tertulis dengan cat semprot pada spanduk-spanduk yang dipasang di tumpukan dus-dus air mineral.

“Kemarin kami mengetahui bahwa Yayak Gundul dari Gerpab membatalkan aksi demo. Harap diketahui Aliansi kami tidak ada hubungannya dengan Yayak Gundul. Tidak pernah ada hubungan dengan kami. Kami pun tidak mau berhubungan dengan dia,” tegas teguh.

Teguh menuding, tindakan Yayak Gundul tersebut merupakan upaya penggembosan aksi dan upaya adu domba dari Bupati Pati Sudewo.

“Saya mohon, Pak Bupati, warga Pati jangan diadu domba, warga sudah bersatu, ingin Pati maju,” jelas dia.

Teguh menegaskan, tanggal 13 Agustus nanti, massa Aliansi tetap akan berunjuk rasa.

"Hal itu sebagai jawaban atas 'undangan' Bupati Pati Sudewo, yang pernah membuat pernyataan menantang 50 ribu warga untuk demo," tandasnya.

Baca juga: Massa Bakal Tuntut Bupati Pati Dipecat, Polda Jateng Siap Cawe-cawe Amankan Demo Pati 13 Agustus

Bergeser Pelengseran Bupati Sudewo

Terkait tuntutan agar Sudewo lengser dari jabatan bupati, Teguh menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah suatu perubahan.

“Kami tidak mengubah tuntutan. Yang kami persoalkan sejak awal memang bukan cuma PBB. Hanya saja, dalam pembentukan Aliansi, isu utama yang kami angkat memang PBB. Karena memang itulah yang menyatukan kami. Korbannya semua warga Pati, menyeluruh,” kata dia.

Menurut Teguh, masih ada persoalan lain yang masuk materi tuntutannya. Sebab, bagi dia, banyak kebijakan Sudewo yang carut-marut, problematik.

“Apalagi Sudewo ini arogan, mengesankan seolah-olah dia raja di Pati,” ucap dia.
Teguh menyayangkan pernyataan dari pihak tertentu, tak terkecuali Bupati Pati Sudewo, yang menuding aksi ini ditunggangi kepentingan politik tertentu.

“Jangan buat statemen yang bikin resah warga. Kami mohon Pak Sudewo jangan adu domba warga Pati. Kami ingin bersatu, dan warga sudah menunjukkan antusiasmenya, jangan dipecah-belah,” kata dia.

Teguh memastikan, masih banyak warga Pati yang tetap bertekad untuk berunjuk rasa 13 Agustus nanti. Terbukti dari donasi logistik yang terus mengalir ke posko.

Memang, hingga hari ini, donasi logistik untuk aksi 13 Agustus masih terus berdatangan. Tumpukan dus air mineral bahkan sudah mengular di depan Kantor Bupati, dari ujung timur ke ujung barat. Tumpukan donasi air mineral juga telah merambah area luar pagar samping barat kantor bupati, depan Gedung DPRD, dan area pedestrian di bundaran Alun-Alun Pati.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved