Berita Pati
Usai Dilempar Botol, Bupati Sudewo Curiga Aksi Demo PBB Pati Ditunggangi Politik
Bupati Pati heran demo tetap lanjut meski PBB batal naik. Ia curiga ada kepentingan politik di baliknya.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Bupati Pati, Sudewo, mengambil sebuah kesimpulan yang sangat keras.
Kesimpulan ini ia sampaikan usai dirinya dilempar botol air mineral oleh massa aksi.
Menurut Bupati Sudewo, aksi unjuk rasa yang rencananya akan digelar pada 13 Agustus mendatang tidak lagi murni.
Baca juga: Tak Hanya Batalkan Kenaikan Pajak PBB-P2, Bupati Pati Sudewo Juga Batalkan Kebijakan 5 Hari Sekolah
Ia secara terbuka menuding bahwa aksi tersebut kini telah ditunggangi oleh kepentingan politik.
Dasar dari tudingannya adalah karena semua tuntutan utama dari warga sudah ia penuhi.
Pernyataan keras ini ia sampaikan setelah secara mendadak mendatangi langsung posko donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu.
Kunjungan yang penuh drama itu ia lakukan pada Jumat (8/8/2025) malam.
Niat awalnya adalah untuk berdialog dan mendinginkan suasana menjelang rencana demo besar.
Namun, situasi di lapangan berubah menjadi sangat mencekam.
Suasana berubah setelah ia bertemu dengan salah satu koordinator Aliansi, Supriyono alias “Botok”.
Setelah bersalaman dan berpelukan sesaat, Botok justru berteriak menantang.
“Pak Sudewo, selamat bertemu tanggal 13 Agustus nanti!!!” serunya.
Teriakan ini langsung menyulut emosi massa yang ada di lokasi.
Mereka bersahut-sahutan meneriakkan yel-yel "Lengserkan Sudewo! Turunkan Sudewo!".
Saat Bupati Sudewo berbalik badan untuk kembali ke pendopo, sebuah botol air mineral melayang dari arah massa.
Botol tersebut meleset dan tidak mengenai Bupati Sudewo, hanya sedikit cipratan air saja.
Usai insiden pelemparan botol inilah, Bupati Sudewo memberikan keterangannya kepada wartawan.
Ia merasa sangat heran mengapa massa masih terus bersikap keras terhadapnya.
Menurutnya, semua tuntutan utama mereka sudah dipenuhi oleh pemerintah.
“Logikanya, dia harusnya mau karena tuntutan mereka, supaya PBB diturunkan, sudah saya penuhi, tidak hanya turun, malah kami batalkan," kata Sudewo.
“Ada yang menuntut juga, 5 hari sekolah kembali jadi 6 hari sekolah, kan sudah saya akomodasi juga," lanjutnya.
“Karena tuntutan sudah saya penuhi, logikanya kan sudah selesai. Yang mau dituntut apa lagi?” tanyanya secara retoris.
Dari sinilah ia kemudian menarik sebuah kesimpulan.
“Tapi, kan, kenyataannya dia masih keras seperti itu, jadi saya simpulkan ini tidak murni, ada yang menunggangi, berarti ini kepentingan politik,” ucap Sudewo.
Kecurigaan ini diperkuat oleh fakta bahwa ia telah berhasil berdamai dengan kelompok massa lainnya.
Ia mengaku telah bertemu dengan perwakilan Gerakan Pati Bersatu (Gerpab) dan Aliansi Santri Pati untuk Demokrasi (ASPIRASI).
Menurut Sudewo, kedua kelompok itu justru sudah sepakat untuk menciptakan suasana yang kondusif.
Namun, pihak Aliansi Masyarakat Pati Bersatu yang dipimpin oleh "Botok" punya pandangan lain.
Ia menegaskan bahwa target mereka kini bukan lagi soal kebijakan.
“Kami sepakat 13 Agustus lengserkan Bupati Sudewo," ujarnya.
Ia juga membantah bahwa aksinya ditunggangi oleh kepentingan politik.
“Memang benar, dulu saya pendukung Sudewo. Jadi ini bukan gerakan politik," tegasnya.
Ia mengaku hanya membenci arogansi dan kebijakan dari Bupati Sudewo.
Kini, perbedaan pandangan yang sangat tajam ini membuat situasi di Pati menjadi semakin panas.
Pansus Hak Angket Soroti Pembongkaran Taman Setda Pati, Kepala DPUTR: Tergantung Selera Bupati |
![]() |
---|
Partai Gerindra Harus Bertanggung Jawab! AMPB Nilai Ulah Bupati Sudewo Rusak Citra Pati |
![]() |
---|
Beredar Kabar Pansus Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati Digembosi, Warga Siap Gelar Demo Pati Jilid 2 |
![]() |
---|
Lagi, Peristiwa Orang Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus Sawah, Kali Ini Terjadi di Pati |
![]() |
---|
Mengagetkan! Mobil Pajero Nyungsep di Sawah Desa Sarirejo Pati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.