Berita Jateng

Pengakuan Sopir Kontainer Pemicu Laka Beruntun di Tol Semarang

Kecelakaan 6 kendaraan di Tol Semarang diduga akibat truk tronton mengalami rem blong di jalan turunan.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
DOKUMENTASI PRIBADI WARGA
KONDISI TRUK RINGSEK - Kondisi kabin truk kontainer ringsek parah setelah memicu kecelakaan beruntun di Tol Semarang, Jumat (8/8/2025) malam, yang melibatkan enam kendaraan. Kecelakaan ini terjadi setelah sopir truk memberikan pengakuan bahwa kendaraannya mengalami rem blong, yang kemudian menabrak lima kendaraan di depannya secara beruntun. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Heri, sopir truk kontainer yang menjadi pemicu kecelakaan beruntun di Tol Semarang menceritakan detik-detik kecelakaan beruntun.

Ia dengan pasrah mengaku bahwa truk besar yang ia kemudikan mengalami kegagalan fungsi rem atau rem blong.

Pengakuan ini menjadi titik awal dari penyelidikan kecelakaan hebat yang melibatkan total enam kendaraan.

Baca juga: Kecelakaan Truk di Tol Semarang Jadi Tontonan, Warga Rela Terobos Kebun hingga Panjat Tebing

Kecelakaan beruntun ini terjadi pada hari Jumat (8/8/2025) malam.

Lokasinya berada di ruas Tol Semarang Seksi C KM 432, tepatnya di daerah Tandang, Candisari.

Enam kendaraan yang terlibat dalam insiden ini antara lain truk kontainer, truk bak muatan tepung, truk boks, serta tiga mobil pribadi yaitu Innova, Pajero, dan BR-V.

Heri, sang sopir kontainer, ditemukan selamat di antara puing-puing kabin truknya yang hancur.

Meskipun ia selamat, kondisinya tampak terluka dan ia terlihat kesulitan untuk berjalan.

Telinga kanannya pun tampak mengeluarkan darah.

“Saya belum tahu kondisi saya, belum ke dokter," ujarnya sambil duduk di rerumputan di median jalan tol.

"Sakit di tangan di badan juga,” lanjutnya.

Saat ditanya mengenai pemicu dari kecelakaan tersebut, ia memberikan sebuah pengakuan yang singkat dan pasrah.

“Saya tahunya blong, sudah tidak apa-apa lagi,” imbuh Heri.

Pengakuan "rem blong" ini menjadi sebuah keterangan kunci dari sang sopir.

Kondisi truk kontainer yang dikemudikan oleh Heri memang terlihat sangat parah.

Bagian kepala atau kabin dari truk tersebut ringsek hingga nyaris tidak berbentuk lagi.

Kaca depannya pecah dan hancur berkeping-keping.

Besi-besi sasisnya meliuk dan menancap ke pembatas jalan tol atau guardrail.

Melihat tingkat kehancuran ini, menjadi sebuah keajaiban tersendiri bahwa sang sopir bisa selamat.

Rian Ramadani (24), sopir truk boks, menjadi salah satu korban dalam kecelakaan beruntun ini.

Ia menceritakan kembali momen saat kecelakaan itu terjadi dari sudut pandangnya.

“Awalnya saya enggak tahu, tiba-tiba ada suara keras," kata Rian.

"Truk saya langsung nyundul yang depan,” lanjutnya.

Ia mengaku bahwa saat itu ia sedang melaju dengan pelan di jalan yang menurun.

“Langsung lihat ke belakang, ternyata sudah kecelakaan beruntun. Ada yang ringsek,” ucapnya.

Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, mengonfirmasi kejadian ini.

Ia menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya satu mengalami luka di bagian kaki, dan dua lainnya luka ringan," jelasnya.

Mengenai pengakuan dari sopir kontainer, pihak kepolisian belum bisa memberikan kesimpulan.

“Belum bisa disimpulkan. Kami masih kumpulkan fakta lapangan dan keterangan para pihak untuk mengetahui penyebabnya,” pungkas Yunaldi.

Petugas kepolisian tampak sibuk bekerja di lokasi kejadian pada malam hari.

Dua orang petugas yang mengenakan seragam hijau neon terlihat sedang memeriksa sebuah dokumen atau peta.

Di belakang mereka, sebuah truk kontainer Maersk berwarna biru tampak melintang di jalan.

Polisi bekerja keras untuk bisa mengurai kemacetan dan juga melakukan investigasi awal.

Kecelakaan ini sempat menyebabkan kemacetan panjang hingga dua kilometer.

Arus lalu lintas di Tol Semarang baru kembali lancar sekitar pukul 23.00 WIB.

Penulis: Rezanda Akbar dan Reza Gustav

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved