Berita Brebes

Diduga Ada Calon Buruh Pabrik Kena Pungli Rp 2 Juta, Komisi II DPRD Brebes Sidak Perusahaan

Ketua Komisi ll DPRD Brebes, Tobidin menyebut, jika pihaknya menerima aduan secara langsung dari calon pekerja yang akan mendaftar kerja.

Penulis: Wahyu Nur Kholik | Editor: Rustam Aji
Dok Komisi ll DPRD Brebes
KOMISI II DPRD BREBES SIDAK - Komisi ll DPRD Brebes bersama Disnaker Brebes melakukan sidak di salah satu pabrik yang ada di Brebes. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Komisi II DPRD Brebes bersama Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) melakukan sidak (inspeksi mendadak) di salah satu perusahaan yang ada di wilayah Kecamatan Tanjung, Senin (4/8/2025).

Hal itu menindaklanjuti aduan sejumlah calon tenaga kerja yang akan mendaftar masuk ke salah satu pabrik di Brebes menjadi korban praktik percaloan oleh oknum yang mengaku bisa meloloskan masuk kerja ke salah satu pabrik di Brebes.

Atas kasus tersebut, mereka kemudian mengadukan hal itu ke Komisi ll DPRD Brebes.

Komisi II DPRD Brebes bersama Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) pun melakukan sidak (inspeksi mendadak).

Menurut Ketua Komisi ll DPRD Brebes, Tobidin, jika pihaknya menerima aduan secara langsung dari mereka calon pekerja yang akan mendaftar kerja.

Tak hanya itu, aduan juga masuka melalui anggota Komisi II terkait adanya pungli dalam perekrutan tenaga kerja di salah satu pabrik di wilayah Kecamatan Tanjung.

Merespon aduan tersebut, pihaknya langsung melakukan langkah cepat melakukan sidak.

"Ada yang datang langsung ke rumah dan lewat komisi terkait aduan pungli. Jadi, kami langsung melakukan sidak," ujarnya, Senin(4/8/2025) malam.

Baca juga: Misteri Mesin Tik untuk Menulis Naskah Proklamasi Terungkap, Bukan Milik Maeda

Tobidin menerangkan, dari laporan tersebut para calon tenaga kerja dijanjikan oleh oknum, supaya bisa lolos bekerja asal membayar Rp 1-Rp 2 juta.

Secara acak, untuk lebih memastikan informasi itu, pihaknya juga melakukan survai langsung ke buruh yang sudah diterima bekerja.

"Setelah saya cek ke lapangan, dari pengakuan pihak manajemen pabrik memastikan jika oknum itu bukan dari orang pabrik. Melainkan oknum dari luar pabrik," ujar Polistisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

"Memang ada yang dimintai dan ada juga yang tidak bayar. Dan kebanyakan yang bayar itu pekerja yang rumahnya jauh bukan dari sekitar pabrik," terangnya.

Pihaknya menegaskan, jika yang memintai sejumlah uang ke calon pekerja itu merupakan oknum dari luar pabrik. Bahkan, lanjut Tobidin, pihak perusahaan meminta Komisi II untuk ikut mencari siapa oknum yang sudah memintai uang ke calon pekerja.

"Jelas dari pihak perusahaan geram terkait adanya praktik itu, jadi minta ke kami untuk mengantisipasinya," pungkasnya.

Sementara Kepaala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Brebes Warsito Eko Putro, saat dimintai konfirmasi enggan menjawab terkait isu tersebut.

"Sudah Ngantuk, besok saja ya," ujarnya singkat. (Pet)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved