Berita Jateng
Minyak Bekas Dapur Warga di Semarang Disulap Jadi Uang
Minyak jelantah yang dulu harus ia kumpulkan selama berbulan-bulan kini bisa langsung ditukar menjadi uang
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Usai menggoreng dua sampai tiga kali, Mardiana selalu menyisihkan minyak bekas ke dalam botol plastik.
Ia tak langsung membuangnya ke saluran air seperti kebanyakan orang.
Minyak itu ia simpan, pelan-pelan terkumpul sedikit demi sedikit di sudut dapurnya di kawasan Gunungpati, Semarang.
Sejak awal Juli, ibu rumah tangga ini punya alasan baru untuk terus melanjutkan kebiasaan kecil itu.
Minyak jelantah yang dulu harus ia kumpulkan selama berbulan-bulan kini bisa langsung ditukar menjadi uang. Tanpa menunggu, tanpa perantara.
“Seru banget. Ini tadi saya bawa tiga liter minyak jelantah dari rumah. Terus dituang ke sini, langsung masuk saldonya ke aplikasi,” kata ibu dua anak itu, sembari menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan MyPertamina dan fitur UCOllect di SPBU Akpol Semarang, Sabtu (26/7/2025).
Dulu, minyak bekas gorengan itu ia setorkan ke Bu RT. Warga satu RT mengumpulkan, lalu tiap dua bulan sekali dijual ke pengepul. Harganya sama sekitar Rp6.000 per liter.
Bedanya, kini Mardiana cukup datang ke SPBU Sultan Agung atau depan Akpol, untuk menyetor minyak jelantah ke mesin otomatis, dan rupiah masuk langsung ke akunnya. Bisa ditukar BBM atau kebutuhan harian di Bright Mart.
“Kalau pas jemput anak-anak, bisa sekalian mampir, tukar minyak sama saldo buat beli pertalite,” katanya dengan wajahnya yang lega.
Di Bagi Mardiana, ini lebih dari sekadar menukar limbah. Ada rasa puas, ada kemandirian.
“Saya merasa lebih mandiri. Barang sisa dari dapur bisa jadi nilai. Biasanya kan cuma dibuang,” tuturnya.
Dari dapur sederhana di rumahnya yang terletak pada Kecamatan Gunungpati Semarang, Mardiana bahkan mulai mengajak tetangga lain ikut menyetor.
Mardiana bahkan berfikir untuk menyiapkan botol khusus dengan tulisan minyak jelantah, agar anak-anaknya paham bahwa barang bekas tak selalu berakhir di pembuangan sampah.
Dengan satu-dua liter minyak yang ia kumpulkan tiap pekan, Mardiana tahu ini bukan jalan pintas menuju kekayaan.
Tapi ini langkah kecil untuk hidup yang lebih bersih, lebih sadar, dan lebih bijak terhadap lingkungan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.