Berita Jateng
Kades Kelelahan Tunggu Presiden, Warganet: 'Gantian Ya Pak, Rasakan Lelahnya Menunggu'
Puluhan kades kelelahan tunggu Presiden Prabowo di Klaten. Bukannya simpati, warganet malah anggap karma.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KLATEN - Pemandangan puluhan kepala desa (kades) yang tampak kelelahan saat menunggu kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Klaten, Senin (21/7/2025), menjadi viral di media sosial.
Namun, alih-alih menuai simpati, foto-foto para kades yang duduk hingga tertidur di lantai dan tepi jalan ini justru memicu gelombang komentar sarkastik dari warganet yang menganggapnya sebagai "karma".
Para kades dari berbagai daerah ini hadir untuk mengikuti peresmian 80 ribu Koperasi Merah Putih (KMP) oleh Presiden Prabowo di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari.
Baca juga: 238 Kades dan Lurah di Purbalingga Hadiri Peluncuran Koperasi Merah Putih di Klaten, 1 Kades Absen
Sebagian dari mereka bahkan mengaku sudah tiba di lokasi sejak subuh setelah menempuh perjalanan jauh.
"Saya dari jam 04.00 WIB sudah sampai di lokasi sini. Perjalanan dari Brebes sudah sejak jam 21.00 WIB (malam sebelumnya)," kata seorang kades asal Brebes.
Karena lamanya waktu tunggu dan tidak adanya fasilitas yang memadai, banyak dari mereka yang masih mengenakan seragam dinas lengkap terpaksa beristirahat seadanya.
Mereka terlihat 'ngemper' di teras bangunan, bahkan ada yang rebahan beralaskan kardus di bawah bayang-bayang bangunan untuk berteduh dari terik matahari.
Namun, saat potret-potret ini diunggah ke media sosial, reaksi publik sungguh di luar dugaan.
Warganet seolah menemukan momen untuk membalas pengalaman mereka sendiri saat berurusan dengan birokrasi di tingkat desa.
Kolom komentar pun dibanjiri dengan sentilan pedas yang intinya "biar merasakan apa yang dirasakan rakyat".
"Gantian ya pak kades, biasane warga susah nyari jenengan dikelurahan kadang juga harus menunggu demi sebuah tanda tangan. Sekarang gantian anda yang menunggu presiden biar merasakan betapa lelahnya menunggu," tulis salah satu warganet dalam kolom komentar Instagram @tribunsolocom.
Komentar ini menjadi cerminan dari suara banyak warganet lainnya yang menumpahkan uneg-uneg mereka.
Mereka menilai para kades akhirnya merasakan sendiri betapa tidak menyenangkannya menunggu tanpa kepastian, sebuah hal yang menurut mereka sering dialami warga biasa.
"Ya gakpapa nunggunya kan gak sampe seharian pak. Idep2 ngerasakne sing diroso warga mu nek nunggu kepastian sampean. Hahaha ketawa dulu ah (Ya tidak apa-apa menunggunya kan tidak sampai seharian, Pak. Anggap saja merasakan apa yang dirasakan wargamu kalau menunggu kepastianmu. Hahaha ketawa dulu ah)," timpal warganet lain.
Momen para kades yang kelelahan ini akhirnya bukan lagi sekadar cerita tentang penantian sebuah acara seremonial, melainkan telah berubah menjadi sebuah cermin besar bagi pelayanan publik di tingkat desa.
Bagi warganet, ini adalah momen "tukar nasib" yang diharapkan bisa menjadi bahan refleksi bagi para pemimpin di desa mereka.
40 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Brebes Sudah Beroperasi, Sediakan Pupuk Subsidi |
![]() |
---|
Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Naik, Jumat 29 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Telkomsel Gandeng IGI Gelar Seminar Pembelajaran Mendalam Koding dan Kecerdasan Artifisial Bagi Guru |
![]() |
---|
577 Guru PPPK di Jawa Tengah tak Terima TPG, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Muncul Gerakan Pro Sudewo Gelar Istigasah di Lapangan Kayen Pati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.