Berita Cilacap

Cerita Macan Tutul Jawa Sang Penjaga Hutan Nusakambangan, Napi Kabur Siap Dimangsa

hutan Nusakambangan yang masuk kawasan Cagar Alam masih dihuni satwa buas, khususnya Macan Tutul Jawa (Phantera Pardus)  yang haus mangsa. 

Penulis: khoirul muzaki | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS/PINGKY SETIYO ANGGRAENI
Jalan setapak menuju Pantai Karang Pandan di kawasan Cagar Alam Nusakambangan Timur, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, Pulau Nusakambangan Cilacap dikenal dengan keberadaan penjara-penjara yang dihuni para penjahat kelas kakap. Pulau itu memiliki hutan belantara luas yang jarang terjamah manusia. 

Di luar penjara, hanya terbentang hutan rimbun yang berbatasan langsung dengan laut lepas Samudera Hindia. Para penjahat kelas kakap dijamin tak bisa berkutik dan jangan harap bisa lari dari tempat ini. 

Apalagi hutan Nusakambangan yang masuk kawasan Cagar Alam masih dihuni satwa buas, khususnya Macan Tutul Jawa (Phantera Pardus)  yang haus mangsa. 

Keberadaan Macan Tutul di Nusakambangan terkonfirmasi oleh BKSDA Jawa Tengah. Kamera trap BKSDA Jawa Tengah beberapa kali berhasil merekam keberadaan kawanan harimau di hutan Nusakambangan. 

Baca juga: 3 Hutan di Banjarnegara yang Masih Dihuni Harimau, Jarang Dijamah Manusia

Harimau di kawasan hutan ini belum pernah dilaporkan berkonflik dengan manusia. Ini lantaran ketersediaan makanan di hutan masih cukup. 

Selain macan tutul Jawa, keanekaragam fauna yang ada di kawasan ini antara lain Elang Laut (Haliaeetus leucogaster), Kuntul (Egretta sp.), Raja Udang (Alcedinidae sp.), Kangkareng (Anthracocerus sp), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Lutung (Trachypithecus auratus), Kucing Hutan (Felis bengalensis), Tulung tumpuk (Megalaima javensis), Kutilang (Pycnonotus sp).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved