Berita Jepara

Tradisi Perang Obor di Tegalsambi Jepara, Ada Ritual yang Wajib Dilakukan Pemain agar Tidak Terbakar

pemain perang obor yang berjumlah sekiranya 40 pemain dengan 400 obor dari pelepah dauh kelapan pun diberikan doa terlebih dahulu

|
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Rustam Aji
tribun jateng/tito isna utama
PERANG OBOR DI JEPARA - Para pemain obor bermain perang obor di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.pemerintah daerah akan terus mendukung pelestarian Perang Obor. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Kilatan api menyambar-nyambar.

Itulah yang tampak dalam tradisi perang obor di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Senin (9/6/2025) malam.

Puluhan pemuda mengayun-ayunkan pelepah daun kelapa atau blarak yang tersulut api.

Blarak berapi tersebut diadu antara satu dengan yang lainnya.

Tradisi perang obor sudah menjadi agenda tahunan.

Itu hanya sebuah prores awal sebagai penanda tradisi sedekah bumi yang diselenggarakan oleh Desa Tegalsambi telah dimulai.

Untuk meminimalisir terjadinya luka atau terbakar pada tubuh para pemainnya, Pemerintah Desa Tegalsambi melakukan beberapa prosesi, seperti ziarah ke leluhur, dan doa bersama.

Dilanjutkan dengan arak-arakan dari rumah petingga hingga menuju lokasi perang obor.

Barulah kemudian, seusai melaksanakan arak-arakan, pemain perang obor yang berjumlah sekiranya 40 pemain dengan 400 obor dari pelepah dauh kelapan pun diberikan doa terlebih dahulu oleh tokoh agama maupun tokoh masyarakat.

Baca juga: PSIS Semarang Resmi Lepas 16 Pemain, Siapa Saja? Ini Daftarnya!

Tujuan dari pembacaan doa, untuk memberikan keselamatan bagi para pemain perang obor.

Selanjutnya, penyalaan obor pertama yang dihidupkan oleh Bupati Jepara, Witiarso Utomo.

Setelah menyala, permainan perang obor pun dimulai.

Nampak para pemain obor saling memukulkan obor yang sedang menyala api kepada para pemain obor lainnya.

Akibatnya percikan api hingga abu sisa obornya bertebaran ke udara.

Tak hanya itu, langit di sekitaran Desa Tegalsambi pun turut dipenuhi asap dari api yang menyala di setiap obor para pemain.

Meski saling pukul dengan para pemain obor, tak terlihat para pemain merasa emosi.

Aksi saling pukul pun menjadikan kemeriahan perang obor semakin ramai.

Sorakan dari warga masyarakat yang menonton pun menjadi penyemanggat bagi para pemain obor.

Meski terkena percikan api hingga abu yang bertebaran, para penonton tetap antusias menonton permainan perang obor.

Jalan sekitaran Desa Tegalsambi dipenuhi oleh ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan kemeriahan dari permainan perang obor. 

tradisi-oke-perang obor-kesambi
JADI TONTONAN - Tradisi perang obor menjadi tontonan menarik bagi warga setempat. (tribun jateng/tito isna utama)

Ribuan warga dan wisatawan memadati jalan desa untuk menyaksikan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tersebut yang berlangsung sangat meriah dari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB.

Bupati Jepara Witiarso Utomo didampingi Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar  menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung pelestarian Perang Obor, termasuk menambah penerangan dan pencahayaan agar acara tahun depan lebih meriah.

“Alhamdulillah malam ini berlangsung meriah. Kami ingin tahun depan lebih semarak lagi. Sudah kami sampaikan ke Bappeda agar dukungan bisa lebih masif, dan teman-teman media juga bisa bantu promosinya,” kata Bupati Jepara kepada Tribunjateng, Senin (9/6/2025) malam.

Baca juga: Sakit Stroke Achmad Husein Jadi Peringatan, Silent Killer Hipertensi, Kenali Gejala Se-Ge-Ra-Ke-RS

Ditempat yang sama, Petinggi Tegalsambi, Agus Santoso, mengatakan ke depan akan ada lebih banyak inovasi, terutama pada sesi pra-acara agar wisatawan bisa lebih lama menikmati rangkaian kegiatan.

“Tahun ini kita mulai dengan pengenalan batik Perang Obor dalam berbagai varian dan mengajarkan Tarian Obor kepada siswa SD dan SMP,” ucap Agus.

Sementara itu, wisatawan asal Semarang, Rinto mengaku sengaja datang karena penasaran dengan kemeriahan Perang Obor yang setiap tahunnya digelar.

“Ternyata ini sangat menarik, bentuk wisata budaya yang otentik dan tetap dijaga. Saya sangat menikmati acaranya,” katanya.

Dengan antusiasme yang terus meningkat, Perang Obor diharapkan dapat menjadi magnet wisata budaya unggulan di Jepara yang dikenal hingga tingkat nasional.(ito)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved