Achmad Husein Terserang Stroke

Mengenal Stroke Hemoragik yang Dialami Achmad Husein: Penyebab & Gejalanya

Stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah otak pecah, seperti kasus mantan Bupati Banyumas. Hipertensi jadi faktor risiko utama perlu diwaspadai.

|
Penulis: daniel a | Editor: Daniel Ari Purnomo
ISTIMEWA/DOK HUMAS RSUD LOEKMONO HADI KUDUS
STROKE: Pelayanan stroke melalui terapi Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) di RSUD dr Leokmono Hadi Kudus. Tekanan darah tinggi bisa picu pecah pembuluh darah otak. Ini penjelasan medis stroke yang dialami Achmad Husein dan gejala mendadak yang menyertainya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO – Kabar mengenai mantan Bupati Banyumas, Achmad Husein, yang mengalami stroke akibat pecah pembuluh darah di otak telah memicu keprihatinan luas.

Kondisi medis yang dialaminya ini secara spesifik dikenal sebagai stroke hemoragik, sebuah keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan super cepat.

Lantas, apa sebenarnya stroke hemoragik dan mengapa bisa terjadi?

Baca juga: Kondisi Terkini Achmad Husein: Stabil di ICU China Pasca Stroke Hemoragik, Pecah Pembuluh Darah Otak

Mengutip dari platform kesehatan Alodokter, stroke hemoragik terjadi ketika sebuah pembuluh darah di dalam atau sekitar otak pecah.

Pecahnya pembuluh darah ini menyebabkan darah merembes ke jaringan otak, meningkatkan tekanan di dalam kepala, dan merusak sel-sel otak karena terhentinya pasokan oksigen dan nutrisi.

Kondisi yang dialami Achmad Husein, di mana diketahui ia memiliki riwayat hipertensi, sangat sejalan dengan penyebab paling umum dari stroke hemoragik.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat melemahkan dinding pembuluh darah arteri di otak, membuatnya rentan pecah sewaktu-waktu.

Inilah yang disebut dengan perdarahan intraserebral, jenis stroke hemoragik yang paling sering terjadi.

Gejala yang muncul bisa sangat tiba-tiba, seperti yang dilaporkan terjadi pada Achmad Husein.

Beberapa gejala utamanya antara lain:

  • Kelemahan atau kelumpuhan mendadak pada salah satu sisi tubuh.
  • Wajah terkulai atau senyum tidak simetris.
  • Sulit berbicara (pelo) atau bahkan tidak bisa berbicara sama sekali.
  • Sakit kepala hebat yang tak tertahankan.
  • Mual, muntah, hingga penurunan kesadaran.

Penanganan kondisi ini harus dilakukan di unit rawat intensif (ICU) untuk memantau tekanan di dalam kepala dan menstabilkan kondisi pasien, persis seperti penanganan yang kini tengah dijalani oleh Achmad Husein di China.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk memahami bahaya dari stroke hemoragik dan faktor risikonya, terutama hipertensi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved