Berita Purbalingga

Mengenal HRSWC, Teknologi Aspal Baru Untuk Jalan Mulus Merata di Purbalingga

Mengenal HRSWC, material aspal andalan untuk jalan berkualitas di Purbalingga. Uji coba di Jalan Ahmad Yani telah digelar.

Penulis: daniel a | Editor: Daniel Ari Purnomo
PROKOMPIM PURBALINGGA
PENGASPALAN: Purbalingga uji coba teknologi pengaspalan HRSWC di Jalan Ahmad Yani. Bupati targetkan perbaikan 69 ruas jalan dengan anggaran Rp 47 M. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Kualitas infrastruktur jalan adalah aspek penting dalam kemajuan suatu daerah.

Di Kabupaten Purbalingga, komitmen untuk menyediakan jalan yang prima bagi masyarakat terus diwujudkan.

Salah satu aspek krusial dalam mencapai hal tersebut adalah pemilihan teknologi dan material perkerasan jalan yang tepat.

Baca juga: Purbalingga Uji Coba Teknologi Aspal Baru, Bupati Targetkan Jalan Mulus Merata

Salah satu material yang menjadi perhatian adalah Hot Rolled Sheet – Wearing Course (HRSWC).

Material ini diproduksi di Asphalt Mixing Plant (AMP).

HRSWC dirancang sebagai lapisan permukaan jalan yang tangguh.

Namun, apa sebenarnya HRSWC?

Mengapa kehadirannya, termasuk melalui uji coba di Purbalingga, menjadi penting?

Apa Itu Hot Rolled Sheet – Wearing Course (HRSWC)?

HRSWC adalah jenis campuran aspal panas.

Fungsinya sebagai lapisan paling atas atau lapisan aus (Wearing Course) pada konstruksi perkerasan jalan lentur (flexible pavement).

Komponen utamanya adalah aspal.

Aspal berperan sebagai pengikat.

Selain itu, terdapat agregat (batuan) bergradasi senjang.

Gradasi senjang berarti ukuran partikelnya cenderung seragam dan lebih kecil.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan permukaan yang rapat dan halus.

Secara umum, Hot Rolled Sheet (HRS) sendiri merupakan jenis perkerasan aspal.

HRS bertugas memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.

Wearing Course adalah bagian yang langsung bersentuhan dengan roda kendaraan dan cuaca.

Oleh karena itu, bagian ini harus memiliki ketahanan aus yang tinggi.

Karakteristik Unggul dan Peran Vital HRSWC

HRSWC dipilih karena memiliki sejumlah karakteristik unggul.

Contohnya:

  • Durabilitas (Keawetan): Mampu bertahan lama terhadap paparan cuaca dan beban lalu lintas.
  • Fleksibilitas: Dapat melentur mengikuti beban tanpa mudah retak. Hal ini penting untuk jalan dengan lalu lintas dinamis.
  • Stabilitas: Tetap kokoh dan tidak mudah mengalami deformasi (bergelombang atau berjejak).
  • Ketahanan Aus: Sebagai lapisan teratas, ia efektif menahan gesekan ban.
  • Permukaan Berkualitas: Menghasilkan permukaan jalan yang halus untuk kenyamanan. Selain itu, juga kedap air untuk melindungi struktur di bawahnya.

Peran utama HRSWC adalah menerima beban lalu lintas.

Selain itu, menyediakan permukaan berkendara yang aman dan nyaman.

Serta melindungi lapisan pondasi jalan.

Komitmen Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan sangatlah besar.

Ini tercermin dalam program unggulan "Alus Dalane Kepenak Ngodene". 

Program ini menjadi salah satu prioritas utama.

Untuk tahun 2025 saja, Pemkab Purbalingga telah mengalokasikan dana signifikan.

Dana sebesar Rp 47 miliar berasal dari APBD murni.

Dana ini ditargetkan untuk pengerjaan 69 ruas jalan.

Pengerjaan ini direncanakan berlangsung masif pada periode Juni hingga Agustus 2025.

Dengan skala proyek yang demikian, pemilihan teknologi dan material seperti HRSWC menjadi sangat relevan.

Karakteristik durabilitas dan kualitas permukaan yang ditawarkan HRSWC sejalan dengan target Pemkab Purbalingga.

Target tersebut adalah mewujudkan "Jalan Mantap" di seluruh wilayahnya.

Uji coba produk HRSWC yang direncanakan di Jalan Ahmad Yani, Purbalingga, menjadi langkah konkret.

Uji coba dilaksanakan pada Minggu, 1 Juni 2026.

Demonstrasi ini akan disaksikan langsung oleh Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif dan Wakil Bupati Dimas Prasetyahani.

Acara ini bukan hanya seremonial, tetapi juga bagian dari evaluasi teknis.

Sampel hasil pengaspalan akan diuji di laboratorium.

Tujuannya untuk memastikan pemenuhan standar kualitas sebelum teknologi ini diadopsi lebih luas.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Purbalingga, Mukodam, menyatakan bahwa uji coba semacam ini menjadi sinyal positif.

Meskipun diinisiasi dan dibiayai oleh penyedia produk.

Hal ini menjadi pertanda baik bagi dimulainya agenda perbaikan jalan rusak secara lebih terencana.

Jika terbukti memenuhi standar, produk HRSWC dapat menjadi alternatif material berkualitas.

Alternatif untuk proyek-proyek di Purbalingga.

Ini mendukung visi infrastruktur yang berkelanjutan.

Penggunaan material jalan yang teruji dan berkualitas seperti HRSWC adalah investasi jangka panjang.

Ini tidak hanya tentang membangun jalan.

Tetapi juga memastikan jalan tersebut awet, aman, dan nyaman.

Selain itu, jalan berkualitas mampu mendukung aktivitas ekonomi serta mobilitas masyarakat Purbalingga secara optimal.

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved