Berita Banyumas
Sadewo Sebut Tol Pejagan-Cilacap Kunci Datangkan Investor di Banyumas
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengungkapkan, minat dari perusahaan China itu muncul melalui relasi bisnisnya yang memiliki jaringan
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, mengungkap rencana pembangunan Jalan Tol Pejagan–Cilacap mulai ada peminat.
Hal itu setelah salah satu badan usaha milik negara (BUMN) asal Tiongkok, Guangxi Beibu Gulf Investment Group Co. Ltd., menyatakan ketertarikannya berinvestasi dalam proyek tersebut.
Sadewo Tri Lastiono menjelaskan, minat dari perusahaan China itu muncul melalui relasi bisnisnya yang memiliki jaringan dengan holding di Jakarta.
Lalu, melalui jaringan itu, Guangxi Beibu Gulf Investment Group kemudian difasilitasi bertemu dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Perusahaan ini belum pernah masuk ke Indonesia. Prinsipnya mereka tertarik investasi di Jalan Tol Pejagan–Cilacap, itu dulu. Realisasinya saya belum tahu," ujar Bupati Sadewo kepada Tribunbanyumas.com, di Purwokerto, Rabu (21/5/2025) lalu.
Menurut Sadewo, pertemuan antara pihak BUMN China dengan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra telah berlangsung di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
"Dalam pertemuan itu, rencana investasi Guangxi Beibu Gulf Investment Group dalam proyek tol yang menghubungkan Kabupaten Brebes dengan Kabupaten Cilacap melalui Banyumas mulai dibahas," jelasnya.
Selain itu, Bupati Sadewo mengatakan pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan kepala daerah lain yang wilayahnya dilintasi tol ini, yakni Brebes, Tegal, dan Cilacap.
Tol Pejagan–Cilacap sempat terhenti karena dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) akibat pandemi COVID-19.
Namun saat ini, proyek tersebut telah kembali masuk ke dalam PSN tingkat 3 serta Rencana Umum Jaringan Jalan Tol Kementerian PUPR untuk periode 2025–2029.
Baca juga: Pesta Juara Persib Ternoda, Bobotoh Nyalakan Petasan dan Flare, Pemain Tak Bisa Selebrasi
"Saya waktu itu minta tolong langsung ke Pak Menteri PU agar bisa masuk prioritas lagi.
Sekarang sudah masuk, bahkan sudah ada studi kelayakannya," jelasnya.
Karena terbatasnya dana dari APBN, pemerintah daerah pun membuka pintu bagi investor asing.
Menurut Sadewo, Guangxi Beibu Gulf Investment Group telah memiliki mitra lokal di Jakarta, lengkap dengan penanggung jawab kegiatan (PIC)-nya.
"Kalau pembicaraan dengan Kementerian PU sudah clear, mereka akan datang langsung ke sini," imbuhnya.
Bupati juga mengajukan permintaan khusus kepada pemerintah pusat, yakni agar Banyumas mendapat hak menentukan lokasi pintu masuk dan keluar (exit toll) tol Pejagan–Cilacap.
Hal ini penting, menurutnya untuk menunjang kawasan industri di wilayahnya yang selama ini terkendala akses infrastruktur.
"Yang jelas jalan tol itu akan menghidupi kawasan industri yang sedang kita gadang-gadang tapi enggak terealisasi karena infrastrukturnya belum mendukung," jelas Sadewo.
Ia menyebutkan wilayah Ajibarang dan Wangon sebagai lokasi strategis untuk exit toll di Banyumas.
"Kalau memungkinkan dua-duanya, di Ajibarang dan Wangon.
Tergantung bagaimana lobi-lobi yang kita lakukan," imbuhnya.
Dengan adanya jalan tol Pejagan-Cilacap investor akan lebih tertarik menanamkan modal di kawasan industri yang telah disiapkan oleh Pemkab Banyumas, khususnya di Kecamatan Wangon.
Baca juga: Hore, Prabowo 5 Juni Bakal Salurkan Bantuan Subsidi Upah untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp 3,5 Juta
Pemerintah Kabupaten Banyumas berencana mengembangkan kawasan industri bernama Seti Madukoro Smart-Green Industrial Cluster.
Lokasinya di Desa Randegan dan Desa Wangon, Kecamatan Wangon, serta Desa Parungkamal, Kecamatan Lumbir.
Total luas lahan yang direncanakan untuk kawasan industri ini adalah sekitar 54,84 hektare, yang merupakan aset milik pemerintah daerah. (jti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.