Ibaratkan Ekonomi seperti Kapal Oleng, Forum Intelektual Muda Nilai Reshuffle Kabinet Jadi Momentum

Co-Founder Forum Intelektual Muda, Muhammad Sutisna, menyebut kondisi perekonomian saat ini ibarat kapal yang oleng di tengah badai.

Editor: Rustam Aji
Kompas.com/Dok PCO
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama menteri, wakil menteri, serta kepala lembaga Kabinet Merah Putih foto bersama saat latihan baris-berbaris di hari pertama Retreat di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer (Akmil) Magelangg, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA — Kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja dinilai jadi momentum reshuffle Kabinet Prabowo-Gibran.

Wacana tersebut disampaikan Co-Founder Forum Intelektual Muda, Muhammad Sutisna, Kamis (22/5/2025).

Ia menyebut kondisi perekonomian saat ini ibarat kapal yang oleng di tengah badai.

Sutisna menilai kinerja ekonomi memburuk, industri manufaktur melemah, dan banjir impor ilegal kian memukul sektor riil.

Di sisi lain, kebijakan perdagangan yang longgar telah memperparah defisit sektor migas, dan secara substansial menjauhkan semangat demokrasi ekonomi sebagaimana tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945.

"Reshuffle kabinet bukan sekadar pilihan, tapi kewajiban untuk menyelamatkan kapal bangsa agar tak karam oleh gelombang globalisasi," ” ujar Sutisna dalam keterangan tertulis, kepada tribunnews, Kamis (22/5/2025).

Apa yang disampaikan Sutisna, selaras dengan pernyataan pengamat politik, Rocky Gerung.

Dalam acara Sarasehan Aktivis Lintas Generasi yang digelar dalam rangka 27 Tahun Reformasi, Rabu (21/5/2025), di Jakarta, Rocky menilai reshuffle merupakan langkah revolusioner untuk menghidupkan kembali cita-cita demokrasi ekonomi yang menurutnya mulai kabur di tengah dominasi korporasi dan membanjirnya barang impor ilegal.

Baca juga: Modus Rekayasa Tender! Begini Cara Dua ASN Karanganyar Main di Proyek Alkes Rp13 M

"Karena itu harus ada reshuffle, lumpuhkan kabinet, isi dengan energi baru. Prinsip dasarnya," kata Rocky dalam pernyataannya.

Selain itu, Rocky juga menyoroti ketidakmungkinan para menteri mengundurkan diri secara sukarela dari kabinet.

"Kita tak mungkin minta menteri-menteri ini untuk bunuh diri, meninggalkan kabinet, karena kepentingan, modalnya sudah diambil," ujarnya. 

Karena itu, ia menilai saat ini merupakan momentum bagi Presiden Prabowo Subianto untuk mengawali era baru dengan komposisi kabinet yang lebih selaras dengan semangat sosialisme modern.

Kondisi Ekonomi

Sepanjang tahun 2024, pasar domestik dibanjiri barang impor ilegal, yang diperparah oleh kebijakan Kementerian Perdagangan melalui Permendag Nomor 3 dan 7 Tahun 2024.

Aturan tersebut dinilai terlalu longgar dan merugikan pelaku industri lokal, termasuk pelaku UMKM, yang kesulitan bersaing dengan produk impor berharga murah.

“Demokrasi ekonomi kini terkubur di bawah dominasi importir. Rakyat kecil menanggung beban. Ini krisis keadilan pasar,” ujar Sutisna.

Baca juga: Motor Suzuki Futura Hilang, Wanita Ini Malah Dipalak Rp7 Juta oleh Tiga Debt Collector Wonosobo

Dalam wacana reshuffle, nama Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mencuat sebagai calon kuat Menteri Perdagangan.

Harvick dikenal sebagai kader Nahdlatul Ulama (NU) dan dinilai memiliki pengalaman panjang dalam pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.

“Ini bukan soal politik, tapi meritokrasi. Harvick punya rekam jejak kuat dalam pemberdayaan ekonomi komunitas. Dia tahu denyut nadi UMKM,” tambah Sutisna. (kompas.com)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Momentum Selamatkan Demokrasi Ekonomi Indonesia

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved