Berita Jateng
Ngeri, Kelompok Wartawan Gadungan Berjumlah 175 Orang Memalaki Dokter hingga Anggota Dewan
"Kami periksa ke Dewan Pers ternyata tidak terdaftar. Media mereka tidak jelas," beber Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Dwi Subagio
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM,SEMARANG - Empat wartawan gadungan yang beroperasi di wilayah Jawa Tengah, berhasil dikukut Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah.
Dalam operasinya, kelompok ini melakukan pemerasan terhadap pengunjung hotel yang keluar dari kamar.
Mereka memilih calon korban yang tajir, mulai dari dokter hingga anggota dewan, dengan cara membuntutinya, lalu mendokumentasikannya.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Dwi Subagio, kelompok ini berjumlah sebanyak tujuh orang.
"Namun saat penangkapan tiga tersangka berhasil lolos sehingga hanya ada empat orang yang tertangkap pada Selasa (13/5/2025)," jelasnya.
Menurutnya, aksi mereka selalu menyasar tamu hotel yang datang mengendarai mobil mewah, lalu mereka buntuti.
"Keempat orang ini meliputi Herdyah Mayandini Giatayu (33), Abraham Marturia Siregar (26), Kevin Sitinjak (25) dan Indra Hermawan (30). Mereka telah melakukan aksinya di berbagai kota di Pulau Jawa," Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Jumat (16/5/2025)..
Adapun untuk kasus di Kota Semarang, lanjut Dwi, korban ketika itu sedang melakukan pertemuan di Hotel Alam Indah Gombel, Kota Semarang, Jumat 14 Maret 2025.
Baca juga: Warga Antusias Ikuti Kirab Budaya di Desa Kasinoman Kalibening Banjarnegara
Selepas itu, korban kembali ke tempatnya bekerja di kawasan Ruko Teras Bali, Mijen, Kota Semarang.
Tanpa disadari oleh korban, para tersangka melalukan pemotretan saat keluar dari hotel lalu mengikuti korban hingga ke tempat kerjanya.
"Ketika di tempat kerja , korban ditemui oleh para tersangka yang mengaku wartawan Kompas dan Detik. Tentu korban jadi ketakutan," terangnya.
Dwi menyebut, korban yang ketakutan akhirnya diperas oleh para tersangka.
Mulanya korban dipakal uang sebesar Rp150 juta.
Namun, selepas negosiasi akhirnya korban menyerahkan uang sebesar Rp12 juta yang ditransfer ke sebuah nomor rekening. Sesudah itu, korban memilih melaporkan kasus ini ke Polda Jateng pada Rabu, 30 April 2025.
"Mereka sengaja mentargetkan warga ekonomi menengah atas. Jadi korbannya itu ada dari kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dokter, akademisi, pengusaha dan masyarakat lainnya," ujarnya.
Warga Antusias Ikuti Kirab Budaya di Desa Kasinoman Kalibening Banjarnegara |
![]() |
---|
Kisah Pavla Bule Cekoslovakia Bahagia Nikahi Petani di Banjarnegara, Kini Ikut Promosikan Wisata |
![]() |
---|
Bermodal Linggis, Ridho Beraksi Bobol Toko di Wonosobo, Kebumen, dan Purworejo, Uangnya untuk Dugem |
![]() |
---|
Prof Sugeng Dosen UMP Bedah Peran RM Margono Djojohadikusumo dalam Sistem Perbankan Modern |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.