Berita Nasional

Banyak Kasus Keracunan Makanan MBG, Pemerintah Berencana Beri Kompensasi kepada Korban

Pemerintah berencana memberi kompensasi kepada siswa korban keracunan makanan MBG.

Editor: rika irawati
Tribunbanyumas com/Saiful Masum
ILUSTRASI - Sejumlah siswa di SDN 1 Mejobo Kudus menyantap makan siang program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sabtu (18/1/2025). Badan Gizi Nasional berencana memberi kompensasi kepada korban keracunan makanan MBG. 

Kemudian, berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dalam kurun waktu tiga bulan sejak Program MBG berjalan, tercatat sedikitnya 320 siswa diduga keracunan makanan dari paket MBG yang dibagikan kepada siswa di beberapa daerah. 

Dengan kata lain, sekitar 0,0156 persen kasus jika dibandingkan dengan penerima manfaat Program MBG yang mencapai sebanyak 2,05 juta anak per Maret 2025. 

Terbaru, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat total korban mencapai 223 orang hingga Selasa, 13 Mei 2025. 

Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan bahwa data ini merupakan hasil dari penyelidikan epidemiologi terbaru. 

Sebanyak 27 siswa sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, sementara 18 lainnya masih dirawat di beberapa fasilitas kesehatan seperti RS Hermina, RS Islam, RSUD Kota Bogor, RS PMI, dan lainnya. 

Bakteri muncul dari ceplok telor yang dipakai bumbu barbeque. 

Kemudian, ada juga tumis toge dan tahu yang terindikasi mengandung bakteri Salmonella dan E.coli. (Kompas.com/Novianti Setuningsih)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala BGN: Pemerintah sedang Cari Mekanisme Kompensasi untuk Keracunan MBG".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved