Atas Silaen Korban Kecelakaan Bus ALS Susul Ibu yang Terlebih Dulu Meninggal, Sang Ayah Lemas

Keluarga menangsi sejadi-jadinya, tak sanggup melepas kepergian putra kedua yang dikenal sebagai tulang punggung keluarga. 

Editor: Rustam Aji
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
DITANGISI KELUARGA - Jasad Atas Silaen (31) tiba di kampung halamannya, Desa Lumba. Pinasa, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba pada hari ini, Kamis (8/5/2025). Jasad tiba di rumah duka sekitar pukul 7.00 WIB disambut tangis keluarga. 

Duka mendalam menyelimuti keluarga. Meliati (17), adik perempuan Atas Silaen beberapa pingsan karena tak sanggup menerima kenyataan ibunya telah tiada.

Sebelumnya, Meliati bersama Atas Silaen bersama-sama merawat ibunya di Medan dikala sakit. Ibu Atas Silaen dimakamkan pada Rabu (30/4/2025). 

Setelah ibunya meninggal dunia, semangatnya sebagai tulang punggung pun secara berangsur pulih. Ia berencana merantau kembali dan bekerja di tempatnya sebelumnya sebagai operator alat berat.

Niat sudah bulat merantau ke Jakarta. Awalnya, keluarga mengusulkan agar Atas Silaen pergi ke Jakarta dengan menaiki pesawat.

"Ompuompu yang kami tanam di makam ibu pun belum tumbuh, kami harus mengantarkan bang Atas lagi. Air mata pun belum kering sudah datang kesedihan baru," sambungnya.

Perjuangan ayah dan ibu sebagai petani, kini harus dilanjutkan ayah seorang diri. Maka, ia berjanji pada dirinya akan membantu ayahnya agar ia bisa sekolah. 

Makam Atas Silaen berada di kawasan pemakaman ibunya yang terletak pada perladangan.

Baca juga: Video Kronologi Kecelakaan Maut Truk Rem Blong di Turunan Tanah Putih Semarang, Satu Orang Tewas

 Atas Silaen dikenal sebagai pribadi periang, gigih, dan berbakti pada orang tuanya.

"Sebagai seorang anak, ia sudah melakukan tugasnya sempurna. Ia setia menemani ibu berobat di Medan selama 4 bulan. Rela meninggalkan pekerjaan demi menjaga ibu dan memastikan kesembuhan ibu," terangnya.

Kini, Meliati bersama tiga saudaranya bakal saling membahu membantu ayahnya memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah.

Kerabat dan keluarga juga menyampaikan hal sama saat acara adat.

Atas Silaen kini sudah beristirahat dalam damai bersama ibundanya.

Kematian Atas Silaen tepat 9 hari setelah kematian ibundanya. Dan hari pemakamannya, tujuh hari setelah pemakaman ibunya.

Karangan bunga dan salib masih menancap kokoh pada tanah makam ibunya.

Kini Atas Silaen sudah tenang. Perjuangan dalam keluarga akan diteruskan kakak dan adiknya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved