Berita Jateng
10 ABK Diamankan Polisi Atas Dugaan Pembunuhan Kakak Beradik di Karimunjawa, Dipicu Hasil Tangkapan
Polisi mengamankan 10 anak buah kapal (ABK), diduga sebagai pelaku pembunuhan kakak beradik Anton dan Kunedi, asal Indramayu, Jawa Barat.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Polisi mengamankan 10 anak buah kapal (ABK), diduga sebagai pelaku pembunuhan kakak beradik Anton dan Kunedi, asal Indramayu, Jawa Barat, di Karimunjawa, Jepara.
Pembunuhan di atas KM Vizz Jaya 2 itu diduga dipicu hasil tangkapan cumi.
Informasi yang diterima, para tersangka utama masing-masing berinisial IF (35), MIH (19), RAS (23), H (23), YDM (29), dan FP (35).
Sementara, empat tersangka lain berperan membantu, meliputi AW (22), MRF (26), AS (51), dan MF (21).
Baca juga: Kakak Beradik Asal Indramayu Diduga Dibunuh di Kapal di Karimunjawa Jepara, Mayat Dibuang ke Laut
Kepala Sub Direktorat Pembinaan Hukum (Kasubdit Gakkum) Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jateng, AKBP Daryanto membenarkan kejadian tersebut.
"Ya benar, ada kejadian tersebut, para tersangka sudah ditangkap," kata Daryanto, Rabu (30/4/2025).
Dipicu Soal Hasil Tangkap Cumi
Pembunuhan tersebut diduga terjadi pada Rabu, 26 Maret 2025.
Anton merupakan nahkoda kapal, sementara Kunedi, kepala kamar mesin kapal.
Bersama 10 ABK tersebut, kakak beradik Anton Kunedi berangkat berlayar dari Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, pada Kamis, 27 Februari 2025.
Mereka berlayar menangkap cumi di wilayah perairan Kalimatan.
Selepas melakukan pelayaran selama kurang lebih satu bulan, mulai muncul konflik antara korban dengan para tersangka yang berujung dugaan pembunuhan pada Rabu, 26 Maret 2025, sekira pukul 23.00 WIB.
Pembunuhan ini diduga dipicu persoalan hasil tangkap cumi.
Sesudah melakukan pembunuhan, para tersangka berusaha melarikan diri.
Baca juga: Pembunuhan di Pliken Banyumas: Korban Dikeroyok setelah Tak Mampu Tebus Motor, Dipukul Pakai Batu
Namun, karena tidak memiliki kemampuan navigasi kapal, akhirnya mereka terdampar di kepulauan Karimunjawa.
Polisi yang mendapatkan informasi korban menghilang dari keluarga sempat mendatangi kapal tersebut.
Kepolisian bersama petugas pangkalan angkatan laut (Lanal) sempat memeriksa ke atas kapal.
Di atas kapal, petugas hanya menemukan 10 orang.
Padahal, di surat persetujuan berlayar, tercantum 12 orang. Dari sinilah muncul kecurigaan polisi.
Dilaporkan Pihak Keluarga
Hilangnya Anton dan Kunedi dan dugaan pembunuhan tersebut dilaporkan keluarga ke Polda Jateng.
"Iya, kami sudah melaporkan kasus ini ke Polda Jateng pada Rabu, 23 April 2025."
"Kami berharap, para pelaku segera diadili," ungkap kerabat korban Diyana (36) saat dihubungi, Rabu.
Baca juga: Pengakuan Hamil Jadi Petaka. Korban Mutilasi di Hutan Serang Banten Ternyata Dibunuh Pacar
Diyana mengatakan, kedua korban diduga dibunuh pada Rabu, 26 Maret lalu.
Mayat kedua korban dilempar ke laut oleh para pelaku yang merupakan anak buah kapal (ABK).
Sampai saat ini, jasad kedua korban belum ditemukan.
Dugaan pembunuhan itu didapat keluarga saat mereka datang ke Karimunjawa setelah mendapat kabar dari pemilik kapal, KM Vizz Jaya 2 terdampar di kepulauan masuk wilayah Jepara itu. (*)
Bantah Klaim Rizieq Shihab, Ketua PWI LS Jateng Konfirmasi Anggotanya Kena Luka Bacok di Kepala |
![]() |
---|
Pendiri PWI LS Bukan Kiai Sembarangan, Gus Abbas Buntet Cucu Pahlawan Pertempuran 10 November |
![]() |
---|
Bentrok dengan FPI di Pemalang, Apa Itu PWI LS? 4 Bulan Terakhir Bikin Geger di 4 Lokasi di Jateng |
![]() |
---|
Kabar Satria Gabung Tentara Bayaran Rusia, Bangun Prihanto Seperti Kena Badai di Siang Bolong |
![]() |
---|
FPI dan PWI LS Bentrok di Pemalang saat Ceramah Habib Rizieq, Ada Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.