Berita Jateng

Waspada! Kemarau di Jateng Datang Mulai Mei 2025. Warga 28 Wilayah Diimbau Selalu Sediakan Air

Sebanyak 28 wilayah di Jawa Tengah diprakirakan mulai memasuki musim kemarau pada Mei 2025.

Editor: rika irawati
TRIBUN TIMUR/muhammad abdiwan
KEKERINGAN - Seorang anak melintas di daerah persawahan yang mengalami kekeringan di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (24/9/2018). BMKG memperingatkan datangnya kemarau di 28 wilayah di Jawa Tengah mulai Mei 2025. Warga diminta mengantisipasi kekeringan dengan menyediakan air. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Sebanyak 28 wilayah di Jawa Tengah diprakirakan mulai memasuki musim kemarau pada Mei 2025.

Sementara, tiga wilayah lain, memasuki musim kemarau pada April ini.

Badan Meteorologi, Klimatolog, dan Geofisika (BMKG) pun meminta warga mulai mengantisipasi perubahan cuaca ini.

Pemerintah daerah juga diminta mulai menampung air di tempat penampungan yang dimiliki.

Analis Stasiun Klimatologi BMKG Jateng, Zauyik mengatakan, tiga daerah yang mulai memasuki musim kemarau di April ini adalah Rembang, Pati, Blora dan rehati. 

"Dan, yang paling akhir masuk musim kemarau adalah sekitar Jawa Tengah bagian Tengah," jelas Zauyik, dikutip dari Kompas.com, Kamis (24/4/2025). 

Baca juga: BMKG Prediksi Musim Kemarau di Cilacap Mulai Mei, Puncak pada Agustus

Sementara, 28 wilayah lain mulai memasuki musim kemarau pada Mei 2025.

Hanya saja, kemarau tersebut tak melanda secara merata.

Sebagain wilayah mulai terpantau panas meski bagian yang lain masih meninggalkan suasana hujan.

Zauyik mengatakan, 28 daerah yang dimaksud adalah Brebes, sebagian Tegal, sebagian Cilacap, sebagian Banyumas, sebagian Kebumen, sebagian Purworejo, sebagian Magelang, dan sebagian Temanggung.

Kemudian, sebagian wilayah Kendal, sebagian Kota Semarang, sebagian Batang, sebagian Pekalongan, Kota Tegal, Semarang, Kota Salatiga,

Begitu juga Boyolali, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Kota Solo (Surakarta), dan Sragen.

Ada juga sebagian Grobogan, sebagian Blora, sebagian kecil Demak, sebagian kecil Jepara, sebagian kecil Pati, sebagian kecil Pemalang, serta sebagian kecil Banjarnegara. 

Dinamika Atmosfer

Zauyik mengatakan, dinamika atmosfer saat musim kemarau 2025 dalam kondisi netral. 

Ia menjelaskan, musim kemarau tahun ini juga tidak dipengaruhi El Nino Southern Oscillation (ENSO), baik El Nino maupun La Nina. 

El Nino adalah kondisi arus laut hangat tahunan yang mengalir ke arah selatan di sepanjang pesisir Peru dan Ekuador saat menjelang Natal. 

Kondisi tersebut menyebabkan penurunan curah hujan di hampir seluruh wilayah Indonesia. 

Sementara, La Nina, adalah anomali iklim global yang ditandai suhu permukaan laut (SPL) atau sea surface temperature (SST) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur lebih dingin dibandingkan suhu normalnya. 

La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir di sebagian besar wilayah Indonesia. 

"Namun, prediksi suhu muka air laut selama musim kemarau ini di wilayah Indonesia, termasuk sekitar pulau Jawa, hangat," ujar Zauyik.

"Otomatis, nanti, di musim kemarau, ada potensi hujan pada awal, puncak, dan akhir musim kemarau," tambahnya. 

Waspada Kekeringan

Terkait prakiraan musim kemarau 2025, Zauyik meminta masyarakat melakukan antisipasi dengan selalu menyediakan air. 

Ia juga meminta pemerintah daerah dan jajaran terkait menampung air pada waduk, embung, dan lokasi lain guna mencegah kekeringan atau kekurangan air bersih. 

"Waspada terhadap kekeringan, dehidrasi, dan karhutla (kebakaran hutan dan lahan)," imbuh Zauyik. 

Baca juga: BMKG Jelaskan Fenomena Hujan di Tengah Puncak Musim Kemarau Jateng, Masih Berpotensi Terjadi

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Jateng Goeroeh Tjiptanto merekomendasikan petani melakukan penyesuaian jadwal tanah jika tinggal di wilayah yang mengalami musim kemarau lebih awal. 

Goeroeh meminta petani menanam tanaman tahan kering dan melakukan optimalisasi air.

Hal tersebut dikatakan Goeroeh, dalam konferensi pers daring pada Rabu (26/3/2025) lalu. 

Hal lain yang tidak kalah penting adalah pasokan air perlu dikelola secara efisien untuk memenuhi ketersediaan air minum, operasional pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan keperluan irigasi tanaman. (Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "28 Wilayah di Jawa Tengah Akan Alami Musim Kemarau pada Mei 2025, Berikut Daftarnya!".
https://www.kompas.com/tren/read/2025/04/24/144500265/28-wilayah-di-jawa-tengah-akan-alami-musim-kemarau-pada-mei-2025-berikut?page=all

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved