Berita Jateng
Pabrik Alat Kesehatan dengan NIlai Investasi Rp 1,7 Triliun Dibangun di Batang, Serap 3500 Pekerja
PT Ace Medical Products Indonesia resmi memulai pembangunan pabrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropulis, Kawasan Industri Terpadu Batang
Penulis: dina indriani | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - PT Ace Medical Products Indonesia resmi memulai pembangunan pabrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropulis, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Selasa (15/4/2025).
Dengan investasi senilai 100 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 1,7 Triliun, pabrik ini diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan sektor kesehatan di Indonesia.
Pabrik berteknologi tinggi ini direncanakan berdiri di atas lahan seluas 24,8.
Proyek yang dijadwalkan selesai pada April 2026 ini diproyeksikan akan menyerap lebih dari 3.500 tenaga kerja lokal, mencakup berbagai posisi strategis di bidang manajemen, produksi, hingga teknis operasional.
Direktur PT Ace Medical Products Indonesia, Mr. Hui Cui menyampaikan investasi ini ditujukan untuk memperluas kapasitas produksi perusahaan di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu juga menjadi simbol komitmen jangka panjang Allmed dalam membangun ekosistem industri alat kesehatan yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa seluruh proses produksi akan dijalankan dengan sistem yang terotomatisasi, efisien, dan memenuhi standar internasional, termasuk pemanfaatan peralatan canggih dan fasilitas sterilisasi EO digital berkapasitas besar yang telah menjadi keunggulan global Allmed.
Sementara itu, President Director Allmed Medical Mr. Cui Jinhai menambahkan bahwa KEK Industropolis Batang dipilih karena statusnya sebagai Proyek Strategis Nasional.
Hal ini untuk menunjukkan komitmen nyata dari Pemerintah Indonesia dalam menciptakan iklim investasi yang
kondusif dan progresif.
Menurutnya, infrastruktur kawasan yang lengkap, kemudahan akses
logistik, serta sistem perizinan yang terintegrasi menjadi daya tarik utama bagi investor global seperti Allmed.
Ia optimistis, kawasan ini akan berkembang menjadi pusat manufaktur unggulan di tingkat internasional.
Allmed Medical sendiri telah berdiri sejak tahun 1997 dan beroperasi di lebih dari 70 negara di dunia.
Selama hampir tiga dekade, perusahaan ini terus menjadi pelopor dalam pengembangan solusi medis modern, mulai dari produk perawatan luka lanjutan seperti silicone foam dan
hydrocolloid, hingga produk tradisional seperti kasa steril, perban elastis, dan perlengkapan ruang operasi.
Perusahaan juga dikenal atas produk pengendalian infeksi seperti masker medis, respirator, dan gaun pelindung, yang seluruhnya diproduksi melalui sistem manajemen mutu berstandar internasional dan proses produksi yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Baca juga: Investasi di Wonosobo Capai Rp 700 Miliar, Pemkab Klaim Berkat Kemudahan Perizinan
Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Dr. Jeffri Ardiyanto, menyambut baik investasi ini dan menyatakan bahwa kehadiran Allmed di Indonesia akan memperkuat struktur industri alat kesehatan nasional.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.