Berita Jateng
Ada Luka di Balik Sawah Jadi Lahan Bak Padang Pasir di Baturagung Grobogan
Namun ironis, kini sawah mereka terancam tak bisa ditanami karena tertimbun material banjir.
Penulis: Fachri Sakti N | Editor: khoirul muzaki
"Antusias untuk bertani sangat tinggi, terbukti dari lelang 'bondo deso' kemarin dua minggu yang lalu (sebelum banjir)," kata Hamidun.
Menurut hitungan Hamidun, setiap satu hektare sawah yang tertimbun pasir dan lumpur mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta.
Artinya, jika ada kisaran 25 hektare yang tertimbun, kerugian total ditaksir mencapai Rp 1,25 miliar.
"Untuk yang terdampak menjadi seperti padang pasir itu sekitar 25 hektare, untuk kerugiannya satu hektare itu paling tidak Rp 50 juta, dikalikan Rp 50 juta kali 25 hektare," kata Hamidun.
"Belum lagi yang terkena bekas banjir berupa lumpur sampai ke lutut, itu juga tidak bisa ditanami untuk musim tanam berikutnya," imbuhnya.
Hamidun juga sepakat agar sawah petani segera dipulihkan agar perekonomian warga segera bangkit.
"Itu harus dipulihkan, menunggu musim kemarau untuk dikeruk menggunakan alat berat," pungkas Hamidun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.