Berita Jateng

Pemprov Jateng dan Bank Indonesia Kolaborasi Petakan Sumber Ekonomi Baru, Apa Itu?

Pemprov Jateng bersama Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Jateng akan berkolaborasi dalam memetakan sumber-sumber ekonomi baru. 

Penulis: budi susanto | Editor: mamdukh adi priyanto
ist/dok pemprov jateng
TERIMA KUNJUNGAN - Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menerima kunjungan direksi Bank Indonesia Perwakilan Jateng di kantornya, beberapa waktu lalu. (DOK PEMPROV JATENG) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng bersama Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Jateng akan berkolaborasi dalam memetakan sumber-sumber ekonomi baru. 

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah serta mengendalikan inflasi.

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa banyak hal yang bisa dikerjasamakan dengan BI Jateng, termasuk pengendalian inflasi dan peningkatan ekonomi di provinsi ini.

Baca juga: Aturan Larangan Study Tour Gubernur Dedi Mulyadi, Dapat Perlawanan dan Pengusaha Travel Jateng

Salah satu fokus utama adalah intervensi harga bahan pokok, terutama menjelang Lebaran, melalui mekanisme operasi pasar.

“Kami akan membuat kerja sama, di antaranya intervensi harga bahan pokok."

"Ini penting menjelang Lebaran. Caranya dengan operasi pasar,” ujar Luthfi melalui keterangan tertulisnya yang diterima Tribun, Minggu (16/3/2025).

Selain pengendalian inflasi, Luthfi juga menekankan pentingnya pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pengembangan sektor pariwisata guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten/kota di Jateng.

Baca juga: Gubernur Luthfi Cek Layanan Kesehatan Gratis Program Dokter Spesialis Keliling di Cilacap

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra menyatakan, kesiapannya dalam mendukung program-program Pemprov Jateng, terutama dalam intervensi inflasi melalui mobilisasi gerakan pangan murah di beberapa lokasi guna menjaga stabilitas harga pangan.

Lebih lanjut, Rahmat menambahkan bahwa BI Jateng dan Pemprov Jateng akan bekerja sama dalam meningkatkan potensi sumber ekonomi baru, yang diharapkan mampu mendorong peningkatan PAD. 

Beberapa sektor yang menjadi fokus adalah perdagangan, pariwisata, dan investasi, dengan hilirisasi pertanian sebagai salah satu sektor potensial yang dapat dikembangkan.

“Yang paling potensial yakni industri yang terkait dengan hilirisasi pertanian,” jelas Rahmat.

Dalam sektor hilirisasi pertanian, strategi yang akan diterapkan adalah penambahan insentif bagi para petani agar tetap produktif dan berkembang dalam bidang tersebut.

Selain itu, digitalisasi keuangan juga menjadi agenda penting dalam kerja sama ini. 

Digitalisasi dinilai dapat meningkatkan PAD dengan mempermudah pembayaran retribusi di destinasi wisata, transaksi digital di sektor perdagangan, serta optimalisasi layanan keuangan lainnya. (*)

Baca juga: Ditinjau Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Perbaikan Jalan di Cilacap Sudah 100 Persen

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved