Berita Jateng
Pasar Dugderan Semarang Diramaikan Wahana Permainan dan UMKM
Pasar yang digelar di sepanjang Jalan Ki Narto Sabdo dan seputaran kawasan Kauman ini berlangsung mulai 17 - 28 Februari 2025.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pasar Dugderan mulai digelar di kawasan Kauman, Kota Semarang. Pasar dugderan merupakan tradisi ibu kota Jawa Tengah menyabut bulan suci Ramadan. Pasar yang digelar di sepanjang Jalan Ki Narto Sabdo dan seputaran kawasan Kauman ini berlangsung mulai 17 - 28 Februari 2025.
Plt Kepala Dinas Perdagangan, Bambang Pramusinto mengatakan, Pasar Dugderan tahun ini berlangsung lebih meriah dibanding tahun lalu. Pasar Dugderan tahun lalu hanya ada 85 pedagang saja.
Kini, ada 270 pedagang yang mengisi Pasar Dugderan 2025. Dinas Perdagangan menggandeng PPJ, PPJP, Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah, dan sejumlah pihak.
Selain UMKM, Dinas Perdagangan kembali menghadirkan wahana permainan yang tahun sebelumnya sempat ditiadakan. Wahana permainan ini ditempatkan di depan Shopping Center Johar (SCJ), diantaranya bianglala, komedi putar, tong setan, dan sebagainya.
"Kami hadirkan wahana karena ini permintaan masyarakat agar Pasar Dugderan lebih meriah. Tentu, kami akan lakukan pemantauan untuk keamanan pengunjung," ucap Bambang, usai membuka Pasar Dugderan di Alun-Alun Masjid Agung Semarang, Senin (17/2/2025).
Baca juga: Kronologi 2 Kuda Mati Tabrakan di Pacuan Kabupaten Semarang, Joki Dilarikan ke Rumah Sakit
Lebih lanjut, dia menambahkan, sejumlah event akan memeriahkan pasar Dudgeran. Pihaknya juga menghadirkan photobooth untuk arena berfoto pengunjung.
"Ada foto booth juga, kita ingin Pasar Dugder ini viral," ujarnya.
Bambang berkomtimen tetap merawat tradisi ini agar bisa diselenggarakan setiap tahun jelang Ramadan. Dia meminta semua pihak yang terlibat turut serta menjaga keamanan dan kenyamanan, termasuk pengelolaan parkir.
Disdag mewanti-wanti juru parkir tidak menaikkan tarif yang memberatkan pengunjung. Penarikan parkir harus disesuaikan dengan perda ataupun perwal. Dalam aturan, parkir insidentil untuk sepeda motor Rp 3.000 dan rpda empat Rp 5.000.
"Pengolahan parkir harus sesuai aturan, tidak ada pungli, retribusi juga tetap berjalan," tegasnya.
Pemkot Semarang telah menyiapkan beberapa kantong parkir, yakni di Masjid Agung Semarang, basement dan selasar Alun-Alun Masjid Agung Semarang, serta basemen SCJ.
Pengunjung Pasar Dugderan, Mariska Bunga mengaku, seperti mengulang masa kecil saat datang ke Pasar Dugderan. Hal yang ia tunggu saat datang ke pasar ini adalah kulineran dan bermain wahana.
Menurutnya, hadirnya kembali wahana permainan menjadi daya tarik tersendiri.
"Yang paling ditungu itu kan mainan anak-anak dan naik wahana. Naik bianglala, nonton tong setan. Dari kecil saya sering banget ke Pasar Dugderan," paparnya. (eyf)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.