Berita Jateng
Ketua DPRD Jateng Sumanto Sayangkan Kebijakan Pembatasan Elpiji 3 Kg Tanpa Sosialisasi: Buat Resah!
Ketua DPRD Jateng, Sumanto menilai, kebijakan pemerintah yang membatasi distribusi elpiji 3 kg hanya di tingkat pangkalan masih perlu dipersiapkan.
Penulis: budi susanto | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ketua DPRD Jateng, Sumanto menilai, kebijakan pemerintah yang membatasi distribusi elpiji 3 kg hanya di tingkat pangkalan masih perlu dipersiapkan dengan baik.
Ia menekankan, pentingnya sosialisasi kepada masyarakat agar kebijakan ini tidak menimbulkan kepanikan dan kesulitan dalam mendapatkan gas subsidi.
Menurut Sumanto, perubahan pola distribusi ini berpotensi membuat masyarakat resah, terutama mereka yang bergantung pada elpiji 3 kg untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg Meledak, Seisi Rumah di Wergu Kulon Kudus Berhamburan Keluar
Jika tidak disosialisasikan dengan baik, kebijakan ini bisa memicu panic buying, di mana masyarakat akan berbondong-bondong membeli gas dalam jumlah besar karena takut kehabisan.
"Kebijakan ini sebenarnya punya tujuan baik, tetapi harus ada kesiapan yang matang agar tidak membuat masyarakat panik."
"Pemerintah perlu memastikan ada alternatif yang jelas sebelum kebijakan ini benar-benar diterapkan di lapangan,” ujar Sumanto, Senin (17/2/2025).
Selain kesiapan distribusi, Sumanto juga menyoroti perlunya riset terkait energi alternatif.
Baca juga: Tak Masuk Kategori Rakyat Miskin, ASN Pemkab Jepara Diimbau Tak Gunakan Elpiji 3 Kg
Menurutnya, jika ada sumber energi lain yang lebih murah dan mudah diakses oleh masyarakat, maka peralihan dari elpiji 3 kg bisa dilakukan secara perlahan dan tidak memberatkan masyarakat kecil.
"Perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai energi alternatif yang bisa dikembangkan."
"Jika harganya lebih murah dan ketersediaannya terjamin, tentu akan lebih mudah bagi masyarakat untuk beralih dari elpiji 3 kg."
"Selain itu, ini juga bisa membantu mengurangi beban subsidi energi yang selama ini cukup besar," jelasnya.
Ia berharap, pemerintah tidak hanya fokus pada pembatasan distribusi elpiji 3 kg, tetapi juga mencari solusi jangka panjang agar masyarakat tidak mengalami kesulitan.
Jika ada energi alternatif yang lebih murah dan mudah diakses, maka transisi dari elpiji 3 kg akan lebih mulus dan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Dengan persiapan yang matang, sosialisasi yang menyeluruh, dan riset yang mendukung, Sumanto optimistis kebijakan ini bisa berjalan dengan baik tanpa mengganggu kebutuhan masyarakat kecil yang masih sangat bergantung pada gas subsidi tersebut," imbuhnya. (*)
Jangan Lewatkan! Disnakertrans Jateng Gelar Job Fair Selama 2 Hari, 6.654 Lowongan Kerja Disediakan |
![]() |
---|
Hendak Shalat Isya, Wanita di Brebes Meninggal Dipatok Ular Berbisa |
![]() |
---|
Warga Pati Bakal Demo Besar-Besaran Lagi Demi Lengserkan Bupati Sudewo |
![]() |
---|
Memalukan, Karnaval Peringatan Kemerdekaan Berujung Ricuh di Brebes |
![]() |
---|
PKL di Posko Donasi Alun-alun Pati Ogah Pindah Meski Demo Sudah Selesai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.