Berita Banyumas
Kisah Aiptu Raden Polisi Pemberani di Banyumas, Bertahan Hidup dengan Peluru Abadi di Tubuhnya
Ia tidak terlihat ada kekurangan pada kondisi badannya, padahal ada sebanyak 3 bekas tembakan bersarang.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Aiptu Raden Sutrisno Wibowo (49) salah satu anggota Banit Provost Polresta Banyumas berdinas sebagai polisi dengan kondisi proyektil peluru di kaki kanannya.
Ayah 6 anak yang juga menjadi pelatih Taekwondo ini berdomisili di Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas.
Apabila dilihat sekilas ia sama sekali terlihat tidak mengalami cacat.
Dengan tubuhnya tinggi besar siapa sangka dia mempunyai luka yang cukup tragis.
Ia tidak terlihat ada kekurangan pada kondisi badannya, padahal ada sebanyak 3 bekas tembakan bersarang.
"Di tangan kanan bekas tembusan proyektil, lalu di dada kanan juga ada bekas luka terserempet peluru, dan di kaki kanan di atas lutut ada satu proyektil peluru yang tidak bisa diambil," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (11/2/2025).
Baca juga: Bek PSIS Kecewa Gagal Kalahkan Persib Bandung, Ingin Balas Saat Lawan PSM
Bowo panggilan akrabnya mengatakan proyektil yang satu pada bagian kakinya itu sudah tidak bisa diambil lagi meski melalui operasi.
Menurutnya hal itu karena sangat riskan apabila diambil atau dioperasi akan terjadi kelumpuhan total pada kaki kanannya.
"Jadi sampai saat ini yang saya rasakan ya kaki kanan ini tidak menggunakan sepatu itu akan kelihatan sekali jadi telapaknya tidak bisa naik," jelasnya saat masih bertugas di Polresta Banyumas.
Adapun dampak dari adanya proyektil peluru di kakinya, Bowo akan merasa dingin dan nyeri apabila terkena dingin.
Saat itu dokter yang memeriksanya mengatakan apabila proyektil di kakinya diambil maka bisa mengakibatkan kelumpuhan.
"Saya langsung ambil keputusan membiarkan proyektil tetap di dalam tubuh saya.
Alhamdulillah dari 2001 sampai sekarang tidak ada kendala saat saya berdinas.
Hanya saja kadang terasa nyeri, tetapi hal seperti sudah biasa, jadi tidak saya rasakan lagi," ungkapnya.
Peristiwa penembakan pada dirinya itu terjadi pada saat masih berdinas di Resimen 3 Pelopor Kelapa Dua Jakarta Timur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.