Banjir Semarang
Sepekan Kebanjiran, Warga di Kudu Semarang Mulai Terserang Gatal. Masih Bertahan di Rumah
Sepekan terakhir, aktivitas warga RW 07 Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, terganggu akibat banjir.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sepekan terakhir, aktivitas warga RW 07 Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, terganggu akibat banjir.
Hingga Selasa (4/2/2025), banjir Semarang itu belum benar-benar surut meski ketinggian berkurang.
Ketua RW 07 Kelurahan Kudu, Ainurrofiq mengatakan, ada 288 rumah yang terendam banjir.
Ketinggian banjir sempat mencapai lutut orang dewasa.
"Ini sudah satu pekan. (Mengalami) kerugian materi karena kerja nggak bisa, terhambat banjir. Aktivitas yang jualan, nggak laku," ungkap Rofiq, Selasa.
Baca juga: Kronologi 2 Polisi Semarang Peras Rp 2,5 Juta Sejoli di Telaga Mas: Mengaku Baru Pertama Beraksi
Rofiq mengatakan, banjir menjadi bencana tahunan di wilayahnya.
Pasalnya, RW 07 berada di area terendah di Kelurahan Kudu. Ada 11 RT di wilayah tersebut, yang seluruhnya terendam banjir.
Mayoritas warga tetap bertahan di rumah masing-masing. Namun, ada pula yang mengungsi ke rumah saudara.
"Yang mengungsi, lima KK (kepala keluarga). Anaknya masih kecil jadi mengungsi di rumah saudara."
"Lainnya, masih bertahan di rumah. Barang-barang masih bisa ditinggikan dengan palet," paparnya.
Mulai Terserang Gatal
Selain menghambat aktivitas, banjir di wilayah Kudu juga menyebabkan kesehatan warga terganggu.
Rofiq membeberkan, banyak warga yang mulai terkena penyakit gatal.
"Banyak yang mulai gatal-gatal, korengen. Ini saya juga kena," ucapnya.
Menurutnya, banjir di wilayah Kudu disebabkan beberapa faktor.
Pertama, banjir dari pembuangan PDAM.
Ditambah, curah hujan tinggi beberapa hari terakhir.
Tak hanya itu, banjir juga disebabkan kiriman dari wilayah Sayung yang mengalami rob tinggi.
Baca juga: Alarm Keburu Berbunyi, Komplotan Maling Gagal Bobol Mesin ATM Indomaret Karangaroto Semarang
Warga Kudu, Sulikah mengungkapkan, tidak bisa beraktivitas normal akibat banjir yang merendam sudah satu pekan ini.
Hingga saat ini, rumahnya masih terendam air dengan ketinggian di atas semata kaki orang dewasa.
Berbagai perabotan di rumah pun terendam, termasuk pakaian.
"Kemarin, sudah sempat saya kuras (rumahnya), naik lagi (banjirnya)," ungkap Sulikah.
Banjir selama sepekan ini membuat kondisi tubuh kian menurun.
Dia mengaku kerap kedinginan karena beraktivitas di air setiap hari.
Bahkan, satu anggota keluarganya harus dilarikan ke rumah sakit.
"Di rumah saya ada bayi, kini di rawat di RSI Sultan Agung sejak kemarin malam," paparnya. (*)
Banjir Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Dipastikan Tak Ganggu Layanan Penumpang, Petugas Dievakuasi |
![]() |
---|
Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Kebanjiran, Kegiatan Bongkar Muat Barang Terganggu |
![]() |
---|
Warga Perumahan Dinar Indah Semarang Berharap Relokasi, Lelah Kebanjiran setiap Hujan Deras |
![]() |
---|
Pasien Tumor Terpaksa Menumpang Truk ke Rumah Sakit, Mobil Terjebak Banjir di Pantura Kaligawe |
![]() |
---|
Sejumlah Wilayah di Semarang Kebanjiran, Aktivitas Warga hingga Jalur Pantura ke Demak Terganggu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.