Berita Banjarnegara
Wisata Dieng Zona 2 Bisa Jadi Alternatif Jika tak Mau Macet Saat Libur Panjang, Tak Kalah Eksotis
kunjungan wisatawan mulai meningkat pada tanggal 25 Januari 2025, dengan jumlah kunjungan mencapai 3.794 kunjungan.
Penulis: Intan Aulia Naharwati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA- Long weekend atau libur panjang seperti saat peringatan Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek pada 27-29 Januari 2025 lalu, banyak dimanfaatkan orang untuk berwisata ke beberapa tempat, salah satunya adalah Dieng Banjarnegara.
Pemandangan alam yang indah, dan suasana alam yang sejuk, seringkali menjadi alasan orang-orang untuk melakukan wisata ke kawasan wisata Dieng Banjarnegara.
Namun konsekuensinya terjadi kemacetan dan lonjakan pengunjung di tiap-tiap tempat wisata.
Seperti juga yang terjadi di kawasan wisata Dieng Banjarnegara. Berdasarkan data dari Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dieng Banjarnegara kemacetan akibat lonjakan pengunjung wisata mulai terjadi pada 25 Januari 2025.
Sri Utami, Kepala UPTD Dieng Banjarnegara mengungkapkan, kunjungan wisatawan mulai meningkat pada tanggal 25 Januari 2025, dengan jumlah kunjungan mencapai 3.794 kunjungan.
Kemudian kunjungan wisata mencapai puncaknya pada 26 Januari dengan 9.720 kunjungan dan 27 Januari dengan 9.043 kunjungan. Selanjutnya kunjungan mengalami penurunan di 28 Januari dengan jumlah 6.113 , dan mulai berkurang kembali pada 29 Januari dengan jumlah 2.963 kunjungan. Total kunjungan selama long weekend sendiri mencapai 31. 633 kunjungan.
Baca juga: Gawat Pagar Laut Sudah Lama Ada di Pesisir Semarang dan Demak, Hanya Kalah Viral dengan di Tangerang
Menurut Sri Utami, untuk kunjungan wisata ini terdapat dua spot wisata yang menjadi favorit pengunjung, yaitu Candi Arjuna dan Kawah Sikidang.
Selain itu juga terdapat spot wisata lain atau spot wisata di zona dua yang menjadi pilihan pengunjung, diantaranya Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Telaga Merdada, dan Museum Kailasa.
"Kalau di zona dua ini, pengunjung itu rata-rata menggunakan kendaraan jeep atau kendaraan pribadi untuk menuju kesana," tambahnya.
Sri Utami mengatakan meskipun terjadi kemacetan, untuk kunjungan wisatawan masih cukup lancar karena mereka masih bisa memasuki objek-objek wisata.
"Karena mungkin mereka kan terbagi ke beberapa destinasi, jadi meskipun macet tapi mereka masih bisa memasuki objek wisata,"jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.