Berita Demak

Museum Glagah Wangi, Jejak Peradaban Kuno di Bekas Gudang Opium Demak yang Tak Diminati

Benda-benda cagar budaya ini tersimpan rapi di seperempat ruang dari total luas bangunan 40 x 10 meter yang dinamai Museum Glagah Wangi.

Editor: Rustam Aji
KOMPAS.COM/NUR ZAIDI
Seorang penjaga menunjukkan watu umpak, yang diperkirakan sisa bangunan Kraton Demak di Museum Glagah Wangi, Jumat (17/1/2025). 

Sepanjang tahun 2024, Museum Glagah Wangi hanya mencatatkan seribuan pengunjung yang mayoritasnya adalah anak didik yang mendapat tugas kuliah dari guru.

Namun apabila dikalkulasi dengan program museum keliling, bisa mencapai 5.619 orang pengunjung dalam setahun.

"Ada sekitar 5.619 itu termasuk museum keliling, khusus ini sekitar seribuan lah," ungkapnya.

Sudadi enggan berspekulasi lebih jauh soal minimnya pengunjung, namun ia menegaskan bahwa Glagah Wangi merupakan museum umum dan memiliki banyak koleksi benda cagar budaya.

Ia juga menyayangkan keberadaan museum yang kurang dikenal oleh masyarakat.

"Kurang tahu mungkin tempatnya, kurang mengenal, padahal ini museum umum sebenarnya, isinya bermacam-macam dari zaman Hindu-Buddha," tegasnya.

Baca juga: Resmi Dibuka! Tambi Tea Museum Wonosobo, Wisata Sejarah dan Keunikan Teh Nusantara

Muhammad Fahmi (27), salah satu warga Kecamatan Demak, menyatakan ketidaktahuannya apabila terdapat Museum Glagah Wangi. 

"Tidak tahu, tahunya ya Museum Masjid Agung samping masjid itu," ujar Fahmi.

Sementara itu, Kholis (23), warga asal Kecamatan Karangtengah, mengaku pernah mendengar tentang Museum Glagah Wangi, tetapi tidak lengkap.

"Pernah dengar ada dari teman, tapi tidak tahu lokasinya di mana, katanya dekat alun-alun atau apa gitu," katanya. (kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menilik Jejak Peradaban Kuno di Bekas Gudang Opium Demak, Sisa Sejarah yang Tak Diminati"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved