Kasus Polisi Tembak Pelajar di Semarang

Polisi Gelar Rekonstruksi Polisi Tembak Pelajar SMK di Enam Titik, Tidak Ada Peristiwa Senggolan

Para korban penembakan dari kelompok Gamma menggunakan tiga motor dengan total tujuh korban. Yang terkena luka tembak tiga orang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Artanto merinci, dalam rekontruksi kasus penembakan Aipda Robig Zainudin terhadap tiga pelajar SMK di Kota Semarang, Senin (30/12/2024). 

Total ada enam lokasi meliputi lokasi pertama di Jrakah sebagai lokasi tempat berkumpul dari korban Gamma.

Lokasi kedua di Pusponjolo titik untuk menambah kekuatan personel atau rekan tawuran.

Titik ketiga berada di  Simongan lokasi tawuran mereka bubar karena salah satu lawan bawa celurit.

Lokasi keempat di Pos Linmas Manyaran yakni korban mengambil alat celurit atau corbek untuk mengejar lawannya.

Adegan berikutnya saling kejar mengejar sampai di jembatan dekat tol Manyaran gantian alat sajam disebut sebagai lokasi kelima.

Baca juga: Aipda Robig Beberapa Kali Bantah Adegan Rekontruksi Kasus Penembakan terhadap Pelajar di Semarang

Lokasi keenam di depan Alfamart Candi Penataran atau lokasi penembakan.

Perkelahian antar remaja di Simongan  tersebut tidak terjadi karena salah satu dari kelompok mengeluarkan senjata tajam atau celurit sehingga mereka memilih mundur.

"Mereka ternyata bukan bubar melainkan kembali mengambil senjata tajam masing-masing untuk mengejar," klaim Artanto.

Dua kelompok ini akhirnya saling kejar mengejar menggunakan sepeda motor hingga di lokasi penembakan.

Para korban penembakan dari kelompok Gamma menggunakan tiga motor dengan total tujuh korban. Yang terkena luka tembak tiga orang.

Mereka mengejar Vario putih yang dikendarai BG (depan) Michael (tengah)  VN (belakang). Mereka bertiga ini dijerat polisi pasal UU Darurat karena membawa senjata tajam.

REKONSTRUKSI - Adegan Aipda Robig Zaenudin (38) menembak tiga pelajar SMKN 4 Semarang  masing-masing Gamma atau GRO (17) , SA (17) dan AD (16) di  depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (30/12/2024).
REKONSTRUKSI - Adegan Aipda Robig Zaenudin (38) menembak tiga pelajar SMKN 4 Semarang masing-masing Gamma atau GRO (17) , SA (17) dan AD (16) di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (30/12/2024). (tribun jateng/Iwan Arifianto.)

Pada saat bersamaan, Aipda R ini sedang melintas melihat para korban sedang mengejar Michael dan kedua kawannya. Mereka berhasil lolos dengan masuk ke satu gang seberang masjid Al Amin yang selemparan batu dari Alfamart lokasi penembakan.

Artanto melanjutkan, kelompok korban lalu kembali putar balik kanan melintasi kembali ke arah Aipda R . "Di situlah peristiwa penembakan itu terjadi," ungkapnya.

Dia mengakui,  Aipda Robig telah melakukan excessive action  atau perbuatan yang berlebihan.
"Seharusnya tidak perlu menembak anak-anak. Walaupun dikira begal karena tidak membahayakan Aipda R," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved