Kecelakaan Pesawat Jeju Air
Korsel 7 Hari Berkabung Nasional akibat Tragedi Jatuhnya Pesawat Jeju Air yang Tewaskan 177 Orang
Dikutip dari The New York Times, kecelakaan pesawat yang terjadi pada Minggu pagi itu menjadi kecelakaan paling fatal pertama yang dialami Jeju Air
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEOUL - Korea Selatan mengumumkan masa berkabung nasional atas kecelakaan pesawat yang menewaskan sedikitnya 177 orang, dengan dua orang masih hilang, dan dua anggota kru selamat dari insiden tersebut.
Pengumuman tersebut disampaikan Presiden sementara Korea Selatan Choi Sang-mok saat pertemuan darurat beberapa jam setelah pesawat penumpang yang membawa 181 orang ini mendarat darurat dan meledak di bandara Muan, wilayah di barat daya Korea Selatan.
"Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang terdalam kepada keluarga yang ditinggalkan oleh mereka yang kehilangan nyawa dalam tragedi yang tidak terduga ini," kata Choi, Minggu (29/12/2024).
Dia mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari, yang berlaku mulai Minggu (29/12/2024) hingga tengah malam Sabtu (4/12/2024).
Tak hanya itu, Choi juga menetapkan Muan sebagai zona bencana khusus, menjadikannya memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan negara.
"Kami akan memberikan semua bantuan yang diperlukan untuk upaya pemulihan, dukungan untuk keluarga yang berduka, dan perawatan medis bagi yang terluka," tambahnya, dikutip dari Antara.
Choi sementara itu juga menginstruksikan lembaga terkait untuk mengerahkan semua sumber daya yang tersedia, termasuk peralatan, personel, dan infrastruktur.
Baca juga: Roda Jeju Air Gagal Turun setelah Diduga Tabrak Burung, Pesawat Sempat Putar Balik
Choi, yang juga menjabat sebagai wakil perdana menteri urusan ekonomi dan menteri keuangan, mengambil peran kepemimpinan sementara pada Jumat (27/12/2024) setelah penangguhan tugas Presiden Sementara Han Duck-soo oleh Majelis Nasional.
Han diberhentikan kurang dari dua minggu setelah mengambil alih posisi Presiden Yoon Suk Yeol pada 14 Desember yang dimakzulkan karena penanganan yang buruk terhadap undang-undang darurat.
Sempat Terima Predikat Sangat Baik
Jeju Air penerbangan 7C2216 yang tiba dari Bangkok, Thailand membawa 175 penumpang dan enam awak di dalamnya.
Pesawat nahas itu berusaha untuk mendarat di Bandara Internasional Muan pada pukul 09.00 pagi waktu setempat sebelum akhirnya menabrak pagar pembatas bandara.
Dua orang awak pesawat berhasil diselamatkan dan dua orang terakhir yang hilang diduga telah tewas.
Dikutip dari The New York Times, kecelakaan pesawat yang terjadi pada Minggu pagi itu menjadi kecelakaan paling fatal pertama yang dialami oleh Jeju Air.
Pada 2023, Jeju Air sempat menerima predikat sangat baik dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan dalam penilaian keselamatan penerbangan.
Skor tersebut didasarkan pada jumlah kecelakaan atau hampir terjadi kecelakaan.
Dua hari sebelum mengalami kecelakaan, pesawat Jeju Air nahas itu sempat terbang ke Beijing dari Jeju, ketika harus mengalihkan penerbangan ke Seoul.
Pengalihan tersebut disebabkan oleh keadaan darurat medis, bukan teknis, di dalam pesawat, menurut Korps Kepolisian Bandara Internasional Incheon.
Setelah itu, pesawat tersebut terbang 10 penerbangan antara Korea Selatan, Malaysia, Jepang, China, Taiwan, dan Thailand tanpa insiden, menurut Flightradar24, sebelum kecelakaan Minggu pagi.
Namun, pada 2021, otoritas Korea Selatan menyelidiki Jeju Air setelah salah satu pesawatnya terbang meskipun mengalami kerusakan, menurut laporan di media berita domestik.
Ujung salah satu sayapnya rusak saat mendarat, tetapi kru gagal menyadari kerusakan tersebut dan pesawat lepas landas lagi.
Baca juga: 28 Orang Tewas, Pesawat Jeju Air Terbakar saat Mendarat di Muan Korea Selatan akibat Kerusakan Roda
CEO Jeju Air Minta Maaf
CEO Jeju Air, Kim E-bae, meminta maaf atas kecelakaan itu dan membungkuk dalam-dalam saat memberikan pengarahan di televisi.
Ia mengatakan pesawat itu tidak memiliki catatan kecelakaan dan tidak ada tanda-tanda awal kerusakan.
Maskapai penerbangan akan bekerja sama dengan para penyelidik dan menjadikan dukungan bagi yang berduka sebagai prioritas utama, kata Kim.
Tidak ada kondisi abnormal yang dilaporkan ketika pesawat meninggalkan Bandara Suvarnabhumi Bangkok, kata Kerati Kijmanawat, presiden Bandara Thailand.
Dikutip dari Reuters, penumpang Jeju Air termasuk dua warga negara Thailand dan sisanya diyakini warga Korea Selatan, menurut kementerian perhubungan.
Kecelakaan itu terjadi hanya tiga minggu setelah Jeju Air memulai penerbangan reguler dari Muan ke Bangkok dan kota-kota Asia lainnya pada 8 Desember.
Bandara Internasional Muan adalah salah satu bandara terkecil di Korea Selatan tetapi jumlah penumpang internasionalnya melonjak hampir 20 kali lipat menjadi 310.702 dari Januari hingga November dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022, menurut data pemerintah.
"Kami sedang menghubungi Jeju Air terkait penerbangan 2216 dan siap membantu mereka."
"Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang kehilangan orang terkasih, dan pikiran kami tertuju kepada para penumpang dan awak," kata Boeing ketika dimintai keterangan.
Semua penerbangan domestik dan internasional di bandara Muan telah dibatalkan, Yonhap melaporkan.
Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, tiba di lokasi kecelakaan dan mengatakan pemerintah mengerahkan semua sumber dayanya untuk menangani kecelakaan tersebut.
Dua wanita Thailand berada di pesawat itu, berusia 22 dan 45 tahun, kata juru bicara pemerintah Thailand Jirayu Houngsub, seraya menambahkan rinciannya masih diverifikasi.
Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan terluka melalui postingannya di X, dan mengatakan ia telah menginstruksikan kementerian luar negeri untuk memberikan bantuan.
Detik-detik Kecelakaan
Seorang saksi mata yang melihat insiden jatuhnya Jeju Air di Bandara Internasional Muan, mengatakan dirinya sempat melihat api yang keluar dari mesin jet pesawat tersebut.
Yoo Jae-yong, yang sedang menginap di penginapan dekat Bandara Muan, mengatakan ia bahkan mendengarkan beberapa suara ledakan sebelum pesawat itu menabrak tembok pagar.
"Saya sedang memberi tahu keluarga saya bahwa ada masalah dengan pesawat itu ketika saya mendengar ledakan keras," kata Yoo, dikutip dari Yonhap.
Saksi lain, yang diidentifikasi hanya dengan nama belakangnya Cho, mengatakan dia sedang berjalan-jalan sejauh 4,5 kilometer dari bandara ketika kecelakaan itu terjadi.
"Saya melihat pesawat itu turun dan mengira akan mendarat ketika saya melihat kilatan cahaya," kata Cho.
"Lalu terdengar ledakan keras diikuti asap di udara, lalu saya mendengar serangkaian ledakan," lanjutnya.
Saksi lainnya, Kim Yong-cheol mengatakan pesawat gagal mendarat pada percobaan pertama dan sempat berputar balik untuk percobaan berikutnya sebelum jatuh.
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Jeju Air Jadi 85 Orang, Pemerintah Korea Selatan Gelar Rapat Darurat
Kim ingat dia mendengar suara "gesekan logam" dua kali sekitar lima menit sebelum kecelakaan.
Kim mengatakan dia melihat ke langit dan melihat pesawat itu naik setelah gagal mendarat, sebelum dia mendengar "ledakan keras" dan melihat "asap hitam mengepul ke langit".
Para pejabat meyakini kegagalan roda pendaratan, yang mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung, dapat menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
Polisi dan petugas pemadam kebakaran memulai penyelidikan di lokasi untuk menentukan penyebab pastinya. (Tribunnews.com/kompas.com/Whiesa)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pesawat Jeju Air Sempat Terima Predikat Sangat Baik dalam Penilaian Keselamatan Penerbangan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kecelakaan Jeju Air Tewaskan 177 Orang, Korsel 7 Hari Berkabung Nasional"
Hanya 2 Orang Selamat, Penumpang Terlempar Keluar saat Pesawat Jeju Air Kecelakaan di Muan Korsel |
![]() |
---|
1 Kotak Hitam Rusak Parah, Analisis Penyebab Kecelakaan Pesawat Jeju Air Diprediksi Memakan Waktu |
![]() |
---|
Korban Tewas Kecelakaan Jeju Air Jadi 85 Orang, Pemerintah Korea Selatan Gelar Rapat Darurat |
![]() |
---|
Roda Jeju Air Gagal Turun setelah Diduga Tabrak Burung, Pesawat Sempat Putar Balik |
![]() |
---|
28 Orang Tewas, Pesawat Jeju Air Terbakar saat Mendarat di Muan Korea Selatan akibat Kerusakan Roda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.