Kecelakaan Pesawat Jeju Air

Korsel 7 Hari Berkabung Nasional akibat Tragedi Jatuhnya Pesawat Jeju Air yang Tewaskan 177 Orang

Dikutip dari The New York Times, kecelakaan pesawat yang terjadi pada Minggu pagi itu menjadi kecelakaan paling fatal pertama yang dialami Jeju Air

Editor: Rustam Aji
AFP/JUNG YEON-JE via tribunnews
PESAWAT JEJU JATUH - Tentara Korea Selatan mencari penumpang yang hilang di dekat puing-puing pesawat seri Boeing 737-800 Jeju Air setelah pesawat itu jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 29 Desember 2024. - Maskapai Jeju Air sempat menerima predikat sangat baik dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan dalam penilaian keselamatan penerbangan. 

"Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang kehilangan orang terkasih, dan pikiran kami tertuju kepada para penumpang dan awak," kata Boeing ketika dimintai keterangan.

Semua penerbangan domestik dan internasional di bandara Muan telah dibatalkan, Yonhap melaporkan.

Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, tiba di lokasi kecelakaan dan mengatakan pemerintah mengerahkan semua sumber dayanya untuk menangani kecelakaan tersebut.

Dua wanita Thailand berada di pesawat itu, berusia 22 dan 45 tahun, kata juru bicara pemerintah Thailand Jirayu Houngsub, seraya menambahkan rinciannya masih diverifikasi.

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan terluka melalui postingannya di X, dan mengatakan ia telah menginstruksikan kementerian luar negeri untuk memberikan bantuan.

Detik-detik Kecelakaan

Seorang saksi mata yang melihat insiden jatuhnya Jeju Air di Bandara Internasional Muan, mengatakan dirinya sempat melihat api yang keluar dari mesin jet pesawat tersebut.

Yoo Jae-yong, yang sedang menginap di penginapan dekat Bandara Muan, mengatakan ia bahkan mendengarkan beberapa suara ledakan sebelum pesawat itu menabrak tembok pagar.

"Saya sedang memberi tahu keluarga saya bahwa ada masalah dengan pesawat itu ketika saya mendengar ledakan keras," kata Yoo, dikutip dari Yonhap.

Saksi lain, yang diidentifikasi hanya dengan nama belakangnya Cho, mengatakan dia sedang berjalan-jalan sejauh 4,5 kilometer dari bandara ketika kecelakaan itu terjadi.

"Saya melihat pesawat itu turun dan mengira akan mendarat ketika saya melihat kilatan cahaya," kata Cho.

"Lalu terdengar ledakan keras diikuti asap di udara, lalu saya mendengar serangkaian ledakan," lanjutnya.

Saksi lainnya, Kim Yong-cheol mengatakan pesawat gagal mendarat pada percobaan pertama dan sempat berputar balik untuk percobaan berikutnya sebelum jatuh.

Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Jeju Air Jadi 85 Orang, Pemerintah Korea Selatan Gelar Rapat Darurat

Kim ingat dia mendengar suara "gesekan logam" dua kali sekitar lima menit sebelum kecelakaan.

Kim mengatakan dia melihat ke langit dan melihat pesawat itu naik setelah gagal mendarat, sebelum dia mendengar "ledakan keras" dan melihat "asap hitam mengepul ke langit".

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved