Berita Nasional
Profil Ir. Prayitno Calon Waketum PII, Dorong Peran Insinyur Wujudkan Kedaulatan Energi
Prayitno memandang PII memiliki potensi besar untuk membantu menyelesaikan problem negeri.
TRIBUNJATENG.COM, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) akan menggelar Kongres ke 23 di Yogyakarta pada 5 - 6 Desember 2024 mendatang.
Pada kongres tahun ini, bakal dilaksanakan pemilihan Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat yang baru.
Sepuluh nama kandidat calon Waketum PII sudah disosialisasikan oleh panitia.
Ir. Prayitno, ST, MBA, IPM, ASEAN Eng, APEC Eng, ACPE menjadi satu di antara sosok calon Waketum yang dimunculkan. Prayitno bukan orang baru di keinsinyuran.
Jebolan S1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang dan S2 Business Administrasi Institut Teknologi Bandung (ITB) itu sudah lama malang melintang membidangi Sumber Daya Mineral, Minyak dan Gas.
Pria yang saat ini menjabat Direktur PT Kilang Pertamina Internasional Jakarta itu bukan tanpa alasan mantab maju sebagai Calon Waketum PII.
Prayitno memandang PII memiliki potensi besar untuk membantu menyelesaikan problem negeri.
Termasuk membantu negara melepaskan ketergantungan terhadap produk impor.
Ini juga sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo yang mendorong kemandirian pangan dan energi nasional.
Misi itu bukan isapan jempol mengingat Indonesia memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Melimpah (SDM) termasuk di dalamnya insinyur yang melimpah.
"Kita bisa lakukan business matching dengan melibatkan industri, lembaga penelitian dan kementerian terkait, " katanya
Baca juga: Didampingi KKN UNDIP, Warga Desa Majatengah Banjarnegara Sulap Minyak Jelantah Jadi Sabun
PII yang perannya sangat dibutuhkan harus bisa menyambut cita-cita pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan nasional.
Para insinyur di Indonesia, khususnya yang tergabung dalam PII punya pengalaman dan kemampuan yang berani bersaing dengan tenaga ahli dari luar negeri.
Dengan banyaknya insinyur yang tergabung dalam PII, Prayitno yakin organisasi ini bisa berkontribusi untuk mendukung pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Jika dipercaya memimpin organisasi ini, Prayitno sudah menyiapkan sejumlah terobosan dan perubahan.
Di antaranya meningkatkan kapabilitas insinyur secara kontinyu melalui PII Academy yang akan menghadirkan international expert dengan tema-tema strategis.
Prayitno juga menggagas terbentuknya program Kemandirian One for One, yakni 1 cabang PII didorong memiliki 1 program kemandirian energi atau pangan.
Ada ratusan cabang PII di berbagai daerah yang siap mendukung program tersebut.
Ia mencontohkan, di wilayah pantai utara (pantura) terdapat permasalahan krisis air bersih.
PII cabang dengan SDM yang dimiliki mestinya dapat membantu masyarakat menyelesaikan problem tersebut.
Proyek bisa dilakukan melalui kerjasama dengan pemerintah atau lembaga terkait.
"Seperti di Kota Dumai sumber airnya bewarna coklat. PII bagaimana bisa membantu mengatasi masalah itu. Kemudian dibicarakan dengan Pemda, " katanya
Baca juga: PSIS Seusai Menang atas Semen Padang, Pelatih Gilbert: Terima Kasih Pemain, Kita Pantas Menang
Setiap daerah memiliki problem masing-masing yang membutuhkan peran para tenaga insinyur.
Karena itu ia mengharapkan, setiap PII di tingkat cabang memiliki program nyata untuk membantu menyelesaikan problem di tengah masyarakat.
Dengan begitu, PII benar-benar bisa menjadi strategic partner dalam membangun ekosistem pembangunan untuk mewujudkan kemandirian bangsa menuju Indonesia emas 2045.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.