Pabrik Narkoba Bali
Pabrik Narkoba Bali Beroperasi di Villa 2 Lantai, Pengelola WNI
Pabrik narkoba atau clandestine lab narkotika yang digerebek Bareskrim Polri dioperasikan di sebuah villa berlantai dua di tengah permukiman penduduk.
Meski begitu, pihaknya juga masih mendalami kemungkinan narkoba produksi pabrik narkoba itu ke luar negeri.
Terkait hal ini, pihaknya bakal menyelidiki kemungkinan keterlibatan jaringan internasional.
Namun, dari penggerebekan, pabrik narkoba di Bali tersebut diduga dijalankan warga negara Indonesia.
Baca juga: Penggerebekan Pabrik Pil Koplo Omzet Triliunan di Semarang Tanpa Pelaku, Diduga Info Bocor
Dalam hal ini, ada empat orang yang telah ditangkap dan tiga orang lainnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Untuk pengendali, yang masih dalam DPO, kami dalami dan masih didalami siapa di atasnya dia."
"Prinsipnya, siapa pun yang terlibat di sini, akan kami tindak dengan tegas," katanya.
Produksi Narkoba Rp2 Triliun
Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri menggerebek pabrik narkoba atau clandestine lab narkotika di Uluwatu, Bali.
Keberadaan pabrik ini terbongkar setelah pengungkapan kasus narkoba di DI Yogyakarta.
Sementara, lokasi pabrik terdeteksi dari pengiriman barang berupa peralatan barik, yang dikirim lewat Bandara Soekarno Hatta (Soetta).
Pabrik tersebut sudah beroperasi dua bulan dengan estimasi produksi narkoba mencapai Rp2,052 triliun. (Tribunbali/Zaenal Nur Arifin)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Diduga Masuk Jaringan Internasional, Clandestine Lab Narkotika di Bali Dijalankan Seorang WNI.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.