Pabrik Narkoba Bali
Pabrik Narkoba Bali Beroperasi di Villa 2 Lantai, Pengelola WNI
Pabrik narkoba atau clandestine lab narkotika yang digerebek Bareskrim Polri dioperasikan di sebuah villa berlantai dua di tengah permukiman penduduk.
TRIBUNBANYUMAS.COM, DENPASAR - Pabrik narkoba atau clandestine lab narkotika yang digerebek Bareskrim Polri dioperasikan di sebuah villa berlantai dua di tengah permukiman penduduk.
Pabrik narkoba di Jalan Cempaka Gading, Ungasan, Kuta Selatan itu bahkan tak jauh dari jalan utama penghubung Jimbaran-Uluwatu.
Kepala Lingkungan atau Kelian Banjar Dinas Ungasan, Nyoman Widana menyampaikan, pihaknya tidak mengetahui siapa yang menyewa dan memiliki villa tersebut.
"Kami tidak tahu pemilik dan penyewanya siapa. Kami juga jarang mengecek masuk ke dalam-dalam villa tapi yang umum-umum saja (kelihatan biasa tidak ada aktivitas mencurigakan)."
"Saya juga jarang lewat ke sini karena ada security-nya."
"Biasanya, tamu villa langsung masuk setelah menyewa, kami tidak dapat informasi siapa penyewanya," terang Widana, Selasa (19/11/2024).
Dijual di Kafe Hingga Luar Negeri
Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada mengatakan, pabrik narkoba tersebut diduga belum maksimal beroperasi.
Hal ini terlihat dari sejumlah mesin yang ditemukan saat penggerebekan, masih ada yang belum digunakan.
Baca juga: Pabrik Narkoba Senilai Rp2 Triliun Digerebek di Bali, Siapkan Hasish dan Happy Five untuk Tahun Baru
Dia menduga, narkoba hasil pabrik tersebut akan dijual ke pengunjung kafe di Bali.
Pabrik narkoba tersebut memproduksi hasish, yang merupakan ekstrak ganja padat dan cair, serta pil koplo happy five.
"Metode penjualan, kami sinyalir menjualnya ke kafe-kafe karena kemarin kami juga sempat melakukan penindakan terhadap salah satu kafe, yang di situ ditemukan barang-barang yang ada di sini."
"Kami temukan hasish dan happy five-nya ditemukan disana (kafe)," jelas Komjen Wahyu.
Namun, narkoba dari pabrik tersebut tak hanya dijual di Bali.
Barang haram tersebut juga diedarkan ke luar Pulau Dewata, seperti pengungkapan di Yogyakarta yang menjadi awal ditemukannya pabrik narkoba di Bali ini.
"Pengiriman lewat ekspedisi. Inilah cara-cara mereka melakukan pemasaran," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.