Berita Jateng
Kasus DBD di Pati: 4 Anak Meninggal
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), hingga November 2024, terdapat 566 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) atau demam berdarah.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), hingga November 2024, terdapat 566 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) atau demam berdarah. Empat anak penderita meninggal dunia.
Angka ini mengalami peningkatan drastis dibandingkan tahun lalu.
Kepala DKK Pati, Aviani Tritanti Venusia mengatakan, korban meninggal ialah anak-anak berusia tujuh hingga 13 tahun.
Baca juga: Waspada! Kasus DBD di Karanganyar Tembus 1.364 Orang, Tertinggi Sejak 2017. 6 Warga Meninggal

"Yang meninggal dua anak, usia 7 tahun, satu anak usia 8 tahun, dan satu anak usia 13 tahun," jelas Aviani Tritanti Venusia kepada Tribun.
Adapun terkait persebaran kasus, angka tertinggi tercatat di Kecamatan Margoyoso dengan 80 kasus, kemudian Trangkil dengan 67 kasus, dan Tayu dengan 46 kasus.
"Angka kasus DBD tahun ini meningkat dibanding tahun 2023 yang tercatat ada 424 kasus" ujar Aviani, Jumat (15/11/2024).
Faktor Peningkatan Kasus DBD
Menurut dia, peningkatan kasus DBD antara lain dipicu tingginya curah hujan yang mempercepat perkembangbiakan jentik nyamuk.
Tingginya mobilitas penduduk dan kelembapan udara menjadi faktor lain.
Aviani menjelaskan, pihaknya senantiasa mendorong masyarakat untuk melakukan langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) demi mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Baca juga: Produksi Kaki Palsu dari Serat Pelepah Pisang SMA PGRI 2 Kayen Pati Raih Medali Emas di Ajang Dunia
"Kami selalu gembar-gembor agar masyarakat melakukan PSN setidaknya sekali dalam sepekan."
"Tapi PSN ini sepertinya kurang diminati masyarakat."
"Cara yang instan lebih disukai, misalnya fogging."
"Padahal fogging juga ada dampak bahayanya."
"Biayanya juga tidak murah."
"Lebih efisien dan efektif dengan PSN," tandas dia. (*)
Baca juga: Waspada Cuaca Panas Disertai Hujan, Jentik Nyamuk DBD Cepat Berkembang. 3 Anak di Semarang Meninggal
kasus dbd
meninggal karena dbd
penderita dbd
pasien dbd meninggal
kematian akibat dbd
DBD
demam berdarah
demam berdarah pati
Aviani Tritanti Venusia
Ratusan Ribu Guru Honorer Dapat Insentif Total Rp2,1 Juta |
![]() |
---|
Biaya Pendidikan Sumbang Inflasi Jateng, Masuk SD Swasta di Semarang Butuh Rp27 Juta |
![]() |
---|
Gus Miftah Borong Saham Persiku Kudus |
![]() |
---|
Warga 5 Desa di Blora Siap-siap Pindah, Terdampak Proyek Bendungan Karangnongko |
![]() |
---|
Launching Tim Persiku Kudus Hadirkan Habib Syech dan Gus Miftah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.