Berita Jateng
Pabrik Alat Kesehatan Asal Jerman Beroperasi di Kendal, Butuh Banyak Tenaga Kerja
Adapun proyeksi serapan sekitar ratusan tenaga kerja lokal sesuai kualifikasi yang ditentukan.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Pabrik Beurer, perusahaan asal Jerman yang dikenal sebagai salah satu produsen alat kesehatan dan terapi terkemuka dunia, resmi membuka fasilitas produksinya di Kawasan Industri Kendal (KIK).
Pabrik yang berfokus pada produksi alat kesehatan mulai dari medical equipment, beautycare, hingga babycare, ini juga merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Adapun proyeksi serapan sekitar ratusan tenaga kerja lokal sesuai kualifikasi yang ditentukan.
Managing Director & CEO Beurer, Marco Buhler mengatakan alat kesehatan hasil produksi miliknya telah menjadi andalan di berbagai pasar global.
Baca juga: Gelandang Asal Prancis Angkat Suara Soal Kegagalan PSIS Raih Kemenangan di Lima Laga
Sehingga, pihaknya membutuhkan tenaga lokal yang berkompeten untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Kami melihat potensi besar Indonesia, tidak hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai pusat produksi strategis di Asia,"
"Dengan dukungan pemerintah dan tenaga kerja lokal yang kompeten, kami yakin pabrik ini akan menjadi bagian penting dari rantai pasokan global Beurer,” kata Marco di sela acara peresmian di KIK, Selasa (22/10/2024).
Marco menerangkan, pihaknya juga berencana untuk berkolaborasi dengan institusi pendidikan sebagai wadah pelatihan.
"Ke depan kita akan coba kolaborasi pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi calon tenaga kerja di bidang manufaktur alat kesehatan dari institusi pendidikan," sambungnya.
Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementrian Kesehatan Lucia Rizka Andalusia menyebut hadirnya pabrik Beurer sebagai bentuk dukungan investasi asing di sektor industri kesehatan.
Ia mengatakan, saat ini produksi alat kesehatan dalam negeri masih menggantungkan pada produk impor.
"Ke depan tidak perlu impor alat kesehatan dan bisa mencukup kebutuhan di dalam negeri. Saat ini baru 20 persen dan masih menggantungkan produk impor," sambungnya.
Di sisi lain, PT Beurer juga bisa menjadi alternatif penyediaan produk yang dibutuhkan negara. Termasuk mendorong produksi alat skreening sebagai bentuk deteksi dini kesehatan masyarakat.
Baca juga: Kronologi Pria Kekar di Semarang Habisi Nyawa Pacarnya Secara Sadis
"Pemerintah saat ini terus mendorong supaya produksi alat skreening ini lebih banyak, sehingga bisa menjadi alat deteksi dini,” terangnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno berharap peresmian PT Bereur bisa membawa berkah bagi warga lokal.
Menurut Sumarno, iklim investasi di Jawa Tengah akan terus tumbuh seiring banyaknya investor yang hadir.
"Tak hanya di Kendal saja, tapi juga di KITB juga. Dan semoga progres investasi di Jateng akan terus tumbuh seiring hadirnya pabrik Beurer ini, nanti bisa ajak investor lain ke Indonesia juga," tuturnya. (ags)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/Pabrik-alkes-kendal.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.