Pendaki Naomi Hilang di Slamet

Naomi Tersesat di Gunung Slamet Purbalingga setelah Kabut Tipis Turun, Bertahan Hidup dengan 3 Roti

Vio, pelajar SMK asal Semarang, tersesat setelah jalur yang dilalui tertutup kabut. Dia bertahan hidup tiga hari dua malam dengan tiga roti.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/BASARNAS POS SAR CILACAP
Naomi Daviola Setyani alias Vio (17), pelajar SMK asal Semarang, dipeluk sang ibu setelah ditemukan selamat dan menghilang 3 hari dua malam di Gunung Slamet Purbalingga, Selasa (8/10/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Naomi Daviola Setyanie (17), pelajar SMK asal Kota Semarang, bertahan hidup dengan tiga roti saat tersesat tiga hari dua malam di Gunung Slamet, Purbalingga, Jawa Tengah.

Meski begitu, Naomi Daviola atau yang akrab disapa Vio, harus berhemat lantaran tak tahu sampai kapan menunggu ditemukan tim SAR.

Hal ini disampaikan Samarudin, anggota Tim SAR Bambangan yang membantu mengevakuasi Vio.

Samarudin mengatakan, saat ditemukan, Vio dalam kondisi lemas.

"Masih punya 3 roti, jadi di awet-awet."

"Dia membawa roti 1 bungkus, untuk hari pertama dimakan setengah bungkus dan sampai hari terakhir menghabiskan yang setengah bungkus," ungkap Sumarudin kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (9/10/2024).

Baca juga: Gadis Pendaki Asal Semarang Hilang di Gunung Slamet, Pencarian Fokus di Pos 7 Sampai 9

Untuk air minum, Vio mengambil air dari sungai di jalur yang dilewati.

"Dia menemukan air di sungai. Alhamdulillah, kalau air di Gunung Slamet insyaallah aman," imbuhnya. 

Diketahui, Vio mendaki bersama 40 anggota rombongan, mengikuti open trip pendakian Gunung Slamet.

Pendakian ini tergolong cukup ekstrem karena dilakukan Sabtu (5/10/2024) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.

Mereka merencanakan pendakian tektok atau pendakian yang tidak menginap sehingga peserta tak membawa banyak perbekalan.

Termasuk, mereka tak membawa tenda yang bisa dibawa saat pendaki menginap.

Bermalam di Bawah Pohon Rindang

Selama tersesat dan hilang, pada malam hari, Vio selalu menghadapi hujan.

Vio saat itu, ia hanya bisa berteduh di rimbunnya pepohonan memakai jas hujan, dalam kondisi gelap gulita.

"Di antara dua malam itu, selalu kehujanan."

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved