Berita Jaten

Teknologi Tide-Eye Digunakan Mengantisipasi Rob Pesisir Utara Jateng, Manfaatkan Drone dan AI

Kementerian PUPR menggunakan teknologi Tide-Eye guna mengantisipasi rob di pesisir utara Jateng. Kerugian akibar rob mencapai Rp2,5 triliun per tahun.

Editor: rika irawati
Tribunbanyumas.com/Iwan Arifianto
Ilustrasi. Pekerja pabrik di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah menerjang banjir rob, Jumat (2/12/2022). Kemen PUPR mencatat, banjir rob di pesisir Pekalongan, Kota Semarang, dan Demak, mengakibatkan kerugian hingga Rp2,5 triliun dalam setahun.  

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan teknologi kekinian untuk mengantisipasi rob di wilayah pesisir utara Jawa Tengah (Jateng).

Perhitungan Kemen PUPR, banjir rob di pesisir Pekalongan, Kota Semarang, dan Demak, mengakibatkan kerugian hingga Rp2,5 triliun dalam setahun. 

"Kalau di Jawa, paling parah rob memang di sekitar Semarang, Demak dan Pekalongan," kata Direktur bina teknik SDA Kemen PUPR Muhammad Rizal saat ditemui di Hotel Grand Candi Kota Semarang, Rabu (2/10/2024). 

Rizal pun mengapresiasi pemanfaatan teknologi untuk mengantisipasi rob.

"Jadi, terkait sistem, kalau bisa memperkirakan banjir sejak awal, kita bisa melakukan antisipasi biar dampaknya tak parah," ucap dia. 

Baca juga: Padi Jenis Biosalin Jadi Harapan Petani di Wilayah Terdampak Rob Pekalongan, Uji Coba di Lahan 1 Ha

Teknologi yang digunakan tersebut adalah Tide-Eye, sistem pemantauan banjir rob yang menggabungkan teknologi Internet of Things (IoT), drone, dan Artificial Intelligence (AI). 

Tide-Eye merupakan program yang diinisiasi Telkom University yang didukung Kedutaan Besar Australia.

Cara Kerja Tide-Eye

Teknologi IoT pada sistem Tide-Eye digunakan untuk memantau ketinggian air laut dan air di area pemukiman yang memiliki kemampuan early warning system (EWS) terkait penyebaran banjir dan dampaknya. 

Tide-Eye mengandalkan radar dan kamera sebagai perangkat IoT utama untuk mendeteksi perubahan level permukaan air laut dan di wilayah residensial.

"Kami mendorong tak hanya di Kota Semarang (pemasangan alat) tapi di tempat lain," ujar Rizal. 

Sementara itu, Ketua tim riset Tide-Eye Indonesia Miftadi Sudja’i menambahkan, teknologi tersebut untuk merespons ancaman banjir rob di pesisir Pantura. 

"Kami, waktu itu, buat perhitungan sederhana. Di Pekalongan, Semarang, dan Demak, sekitar Rp2,5 triliun dalam setahun (kerugian)," ungkap Miftadi. 

Baca juga: Rob Meninggi Diperparah Truk Proyek Tol Sering Melintas, Warga Morosari Demak Geruduk Kantor Bupati

Dia mencontohkan, di Kaligawe Semarang, pernah terjadi banjir besar yang membuat banyak rumah warga tenggelam. 

"Banyak yang terendam dan membuat kemacetan," kata dia. 

Selain itu, banjir tersebut juga membuat aktivitas industri terhenti sehingga membuat kerugian ekonomi dengan jumlah yang cukup besar. 

"Jadi, sangat besar dampak yang dirasakan masyarakat," ucap dia. (Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerugian akibat Banjir Rob di Pantura Capai Rp 2,5 Triliun dan Pelibatan AI untuk Memimalisasi Dampak".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved