Pilbup Brebes 2024

Manfaatkan Masa Kampanye, Gertak Turun ke Lapangan Ajak Warga Pilih Kotak Kosong di Pilkada Brebes

Masa kampanye dimanfaatkan Gerakan Kotak Kosong (Gertak) turun ke lapangan mengajak masyarakat Brebes mencoblos kolom kosong di Pilkada Brebes.

Editor: rika irawati
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi Pilkada 2024. Kampanye ajakan memilih kotak kosong di Pilkada Brebes digelar kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Gertak, menyikapi hanya ada calon tunggal di pemilihan bupati dan wakil bupati 2024. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES -  Hadirnya calon tunggal di Pilkada Brebes membuat kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Gertak (Gerakan Kotak Kosong), turun ke lapangan mengajak masyarakat mencoblos kotak kosong.

Aksi ini digelar di Desa Banjaranyar, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Selasa (1/10/2024).

Kegiatan yang mengundang perhatian massa ini berlangsung di masa kampanye Pilkada 2024.

Seperti diketahui, hanya ada calon tunggal pasangan yang dinyatakan lolos dan bisa mengikuti Pilbup Brebes 2024.

Pasangan tersebut adalah Paramitha Widya Kusuma dan Wurja.

Mereka diusung seluruh partai politik di DPRD Brebes yang memiliki 50 kursi, dan dua parpol di luar parlemen.

Baca juga: Visi dan Misi Calon Tunggal Peserta Pilkada Brebes Mitha-Wurja, Dapat Nomor Urut 1

Saat pengundian nomor urut calon Pilkada Brebes, pasangan Mitha-Wurja mendapat nomor urut 1 atau menempati posisi sebelah kiri di surat suara.

Sedangkan nomor urut 2, berada di sebelah kanan, hanya akan berupa kolom kosong tidak bergambar.

"Demokrasi harus benar-benar ditegakkan. Kalau calon minimal dua kan bisa ada adu gagasan. Jangan seperti memilih kucing dalam karung. Bareng-bareng sepakat untuk memenangkan kotak kosong," kata Koordinator Gertak Brebes, Slamet Maryoko, saat orasi di hadapan ratusan warga di permukiman Desa Banjaranyar, Brebes, Selasa (1/10/2024).

Dijamin Undang-undang

Slamet mengatakan, memilih kotak kosong adalah hak yang juga dijamin undang-undang dan difasilitasi negara.

Oleh karena itu, dirinya meminta masyarakat tak ragu mencoblos kotak kosong jika memang tidak bisa menjatuhkan pilihan kepada paslon tunggal.

"Kami menyosialisasikan kotak kosong kepada warga yang awalnya minder atau awam dengan kotak kosong. Kotak kosong adalah sebuah pilihan untuk demokrasi. Dan kotak kosong difasilitasi negara, bukan liar," kata Slamet.

"Jadi, karena banyak masyarakat yang belum paham, maka kami, dari Gertak, gerakan kotak kosong, menyosialisasikan."

"Harapannya, masyarakat lebih paham untuk pemenangan kotak kosong," imbuhnya.

Baca juga: Jumlah Pemilih Pilkada 2024 di Jateng Melonjak Dari Data Pemilu 2024, Terbanyak di Brebes

Ditambahkan Slamet, di saat para elite politik mengerucut dan menjatuhkan pilihan ke satu paslon maka warga juga harus diberikan akses atau pemahaman bahwa memilih kotak kosong adalah sah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved