Kuliner Temanggung

Berusia 2 Abad, Warung Jadoel Temanggung Betul-betul Sajikan Menu Jadul

Di usianya yang sudah mencapai 70 tahun, ia masih semangat bergelut dengan dapur dan warungnya.

Editor: Rustam Aji
KOMPAS.com/Egadia Birru
KEKHASAN WARUNG JADOEL - Tatanan makanan yang tersaji di Warung Jadoel, Temanggung, Sabtu (14/9/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Ke Kabupaten Temanggung rasanya tak lengkap jika tak berkunjung ke warung Jadoel.

Ya, warung Jadoel seolah telah melegenda di Temanggung. Lokasi tempatnya yang strategis --karena di tengah kota Temanggung-- masakannya juga ngangeni (bikin ketagihan). Sebab, masakannya juga tempo doeloe.

Warung Jadoel berlokasi di Jalan Jenderal Soedirman 102, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Warung Jadoel, dengan pintu warna biru berkelir putih dan tatanan makanan yang tersuguh di meja, serasa membayangkan kehidupan medio 1900-an.

Kata jadul nyatanya bukan gimmick semata, melainkan menu makanan dan minumannya jadul betulan.

Varian menu sebenarnya acap ditemui di warung-warung di Jawa, seperti soto ayam, tongkol cabai hijau, opor ayam, sampai brongkos sapi yang jadi andalan.

Menu minuman yang unik yakni teh atau kopi dengan gula aren. 

“Banyak orang sepuh suka makanan di sini karena tidak pakai micin,” ucap Siti, atau kerap disapa Bu Tik, pemilik warung.

Wanita paruh baya itu terlihat masih kuat melayani pembeli di warungnya. Dengan mengenakan kebaya biru prusia, ia bergerak kesana kemari, mulai dari menyajikan gorengan dan sejumlah kue hingga merapikan gelas dan piring kotor yang berjejer di meja makan. 

Siti Sukastiyah, begitu dia biasa dikenal. Di usianya yang sudah mencapai 70 tahun, ia masih semangat bergelut dengan dapur dan warungnya.

“Tidak ada resep menjaga kebugaran. Saya nikmati saja hidup ini,” ujarnya dalam bahasa Jawa membuka pembicaraan saat ditemui, Sabtu (14/9/2024) pagi. 

Yang menarik lagi, menu jadulnya juga ada dessert jadul yang biasanya disajikan menjelang siang, macam klepon, onde-onde, jadah, hingga ketan unti.

Klepon dan ketan unti, bahkan, dibungkus dengan daun pisang. Kompas.com menjajal brongkos sapi dan orek tempe.

Tekstur daging sapi lembut serta mudah diiris. Rasanya, seperti kebanyakan olahan Jawa, gurih lagi manis. Ditambah dengan kopi gula aren, menu ini tak sampai Rp 30.000. 

Siti Sukastiyah merupakan generasi ketiga yang meneruskan Warung Jadoel. Ia mulai menakhodai warung ini sekitar warsa 1972.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved