Berita Kudus

Uang Saku Atlet Kudus Berangkat ke PON Aceh-Sumut Dikabarkan Hanya Rp500 Ribu, Begini Kata KONI

Beredar kabar atlet Kudus hanya mendapat uang saku Rp500 ribu per orang untuk berangkat mengikuti PON Aceh-Sumut. Begini kata KONI Kudus.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/ISTIMEWA
Ketua KONI Kudus Sulistiyanto memberi keterangan kepada wartawan. Sulistiyanto membantah soal kabar atlet Kudus hanya mendapat uang saku Rp500 ribu per orang ke PON Aceh-Sumut. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Beredar kabar atlet Kudus, Jawa Tengah (Jateng), hanya mendapat uang saku Rp500 ribu per orang, untuk berangkat mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut.

Kabar ini pun langsung dibantan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus.

Dalam PON 2024 Aceh-Sumut, Kudus mengirim 44 atlet dan 8 ofisial dari 14 cabang olahraga (cabor) yang tergabung dalam kontingen Jateng.

Mereka bakal bertarung memperebutkan medali pada 8-20 September 2024. 

Ketua KONI Kudus Sulistiyanto mengatakan, rumor uang saku atlet Kudus hanya Rp500 ribu berawal saat mereka mengikuti pelepasan di Pendopo Kudus, Senin (2/9/2024).

Saat itu, sebenarnya, para atlet sedang mengikuti training camp dari Pemprov Jateng di Kota Semarang.

Baca juga: Jateng Kirim 758 Atlet ke PON 2024 Aceh-Sumut, Target Bawa Pulang 50 Emas. Ini Cabor Unggulannya

Namun, atas kesepakatan pengurus kabupaten (pengkab) masing-masing cabor, mereka dipanggil ke Kudus untuk mengikuti pelepasan.

Keputusan ini kemudian ditindaklanjuti dengan menyiapkan uang transportasi Rp1 juta bagi atlet dari Semarang ke Kudus PP.

"Uang itu, bersumber dari masing-masing pengkab yang mengirimkan atletnya ke PON, lalu dari KONI Kudus, dan Pemerintah Kabupaten Kudus," jelasnya, Rabu (4/9/2024).

Namun, saat pelepasan di Pendopo Kudus, Wakil Ketua KONI Kudus Imam Santosa menyerahkan sebagian uang transportasi itu kepada atlet dalam amplop.

Saat amplop dibuka, atlet mendapati uang Rp500 ribu yang dikira sebagai uang saku mereka berangkat ke PON Aceh-Sumut.

"Rencananya, di pendopo itu hanya seremoni, selanjutnya mereka diarahkan ke kantor KONI dan uang transportasi dibagikan di sini. Tapi, kemarin, ternyata ada yang dibuka di sana," kata Sulis.

Nasi sudah menjadi bubur. Kabar atlet hanya mendapat uang saku Rp500 ribu pun cepat menyebar.

"Padahal, itu bukan uang saku ke Aceh tapi ganti uang transportasi dari Semarang ke sini (Kudus) dan dari sini ke Semarang."

"Besarannya pun Rp1 juta per orang, itu bersumber dari KONI, sumbangan Pemkab Kudus, dan pengkab masing-masing cabor," jelasnya.

Sulis mengatakan, KONI Kudus sebenarnya tidak menganggarkan dana untuk PON Aceh-Sumut.

Sebab, mereka hanya bertanggung jawab kepada atlet sampai tingkat Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah (Porprov Jateng). 

Ketika ada atlet yang lolos mewakili provinsi ke tingkat nasional atau mengikuti PON, wewenang dan tanggung jawab atlet serta pelatih ada di provinsi.

"Aktivitas atau biaya apapun, itu semua menjadi tugas dan wewenang KONI provinsi, termasuk insentif, uang saku, bonus PON, itu semua di provinsi," kata Sulis.

"Walau ada kabupaten/kota yang memberi (uang saku maupun bonus), bukan suatu kewajiban, lebih ke support atau menghargai," ujarnya. 

Baca juga: Kudus Kekurangan Penghulu Nikah. Kemenag Berharap Kebagian Formasi di CPNS 2024

Melalui pernyataan itu, Sulis pun menegaskan, KONI Kudus tak menjanjikan bonus kepada atlet yang nantinya berprestasi di PON Aceh-Sumut.

Tapi, pihaknya akan mendiskusikan dengan Pemkab Kudus agar para atlet berprestasi tetap mendapat apresiasi dari pemerintah.

Di tahun 2024, KONI Kudus mendapat dana hibah dari Pemkab Kudus sebesar Rp4,7 miliar. 

Dana hibah tersebut terbagi atas Rp3 miliar dari APBD murni tahun anggaran 2024 dan Rp1,7 miliar dari aspirasi (DPRD). 

"Total yang Rp1,7 miliar itu untuk Pengkab Persiku, Askab, dan Voli."

"Yang Rp3 miliar, masuk pengkab lain, sekretariat, dan bidang masing-masing," terang Sulis. 

"Di kami (KONI), anggaran tahun ini gak ada pos untuk PON maupun nanti (bonus), gak ada anggarannya," katanya. (*)

Baca juga: Keluarga Dokter Aulia Akhirnya Lapor Perundungan ke Polda, Seret Senior hingga Kaprodi PPDS Undip

Baca juga: Ibu Muda Korban Penusukan di Jepalo Pati Meninggal, Mantan Kekasih Terancam Hukuman Mati

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved