Semakin Mempermudah Akses Mahasiswa, UT Perluas Kemitraan melalui SALUT

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Universitas Terbuka (UT) Purwokerto melakukan survei kepada kelompok belajar (Pokjar) Tunas Mekar, Cilacap, untuk bertransformasi menjadi Sentra Layanan UT (SALUT). 

Survei dilakukan Manajer Marketing dan Registrasi UT Purwokerto Ismiantoro Aziis beserta tim, Rabu (28/8/2024).

Survei ini dilakukan kepada Pokjar yang ingin tetap memberikan layanan kepada mahasiswa atau calon mahasiswa UT melalui proses transformasi menjadi SALUT. 

Ismiantoro mengatakan, survei Pokjar menjadi SALUT meliputi beberapa hal, di antaranya didukung lokasi strategis yang dapat dijangkau mahasiswa atau calon mahasiswa dengan transportasi umum, listrik yang memadai, tersedia tempat/halaman parkir, ada ruang layanan administrasi akademik, dan tersedia komputer serta jaringan internet yang mencukupi. 

"Sesuai dengan tagline UT "Making Higher Education Open to All" yang memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia di manapun berada untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi serta menjangkau yang tidak terjangkau."

"Dan, sesuai dengan tujuan Universitas Terbuka untuk memberikan layanan ke pelosok kabupaten/kota dengan memberikan pelayanan prima kepada mahasiswa, calon mahasiswa, atau masyarakat umum maka pokjar wajib bertransformasi menjadi SALUT," kata Ismiantoro. 

SALUT merupakan mitra atau resmi UT dalam memberikan layanan kepada mahasiswa atau calon mahasiswa dibidang administrasi akademik.

Menurutnya, SALUT berfungsi mendekatkan dan memudahkan akses layanan kepada mahasiswa, calon mahasiswa, atau masyarakat, terkait UT, semisal tentang registrasi, sistem pembelajaran, RPL (rekognisi pembelajaran lampau) atau alih kredit, dan kegiatan lain.

Baca juga: UT Purwokerto Bersinergi dengan Guru BK Se-Kabupaten Cilacap

Baca juga: Sentra Layanan UT Hadir, Mudahkan Mahasiswa Raih Kesuksesan Belajar di UT Purwokerto

Meskipun sudah menjadi PTN BH sejak 2023, imbuhnya, UT berkomitmen mempertahankan biaya pendidikan tetap terjangkau bagi masyarakat. 

Ditengah isu mahalnya UKT, UT yang tanpa uang gedung semakin memantapkan posisinya sebagai pelopor PTJJ di Indonesia yang menawarkan fasilitas pembelajaran terbaik bagi masyarakat dengan biaya termurah.

"Bahkan, hanya dengan menabung Rp8000 per hari, setiap masyarakat lulusan SMA sederajat maupun Paket C bisa kuliah di UT," katanya. 

Sistem pembelajaran tatap muka maupun dalam jaringan, merupakan pilihan bagi mahasiswa sehingga dapat menyesuaikan dengan kegiatan lain. (*)