Persibas Banyumas

Dikabarkan Persibas Banyumas Dijual Lantaran Biaya Tinggi, Begini Jawaban Manajemen

Beredar kabar klub sepak bola kebanggan masyarakat ngapak Banyumas, Persibas Banyumas, dijual. Tingginya biaya klub diduga menjadi alasan.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
Instagram Persibas Banyumas
Persibas Banyumas saat bertanding di Gor Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng). Beredar kabar Persibas Banyumas dijual, begini kata manajemen. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Beredar kabar klub sepak bola kebanggan masyarakat ngapak Banyumas, Persibas Banyumas, dijual. 

Bahkan, klub yang kini tengah berlaga di Liga 3 itu telah ditawarkan ke pemilik Bali United.

Biaya klub yang tinggi diduga menjadi alasan manajemen mengangkat bendera putih.

Namun, kabar penjualan Persibas Banyumas dibantah Ketua Umum Persatuan Sepakbola Indonesia Banyumasan (Persibas), Sutarno. 

Hanya saja, Sutarno mengatakan, pihaknya tengah mencari investor untuk mengarungi kopetisi Liga 3 musim 2024/2025.

"Yang menjual siapa? Ada yang tanya, Persibas tidak dijual, (kabar dijual) itu tidak benar," kata Sutarno, Rabu (21/8/2024).

Baca juga: Selamat Datang PSCS Cilacap di Liga 3, Derby Ngapak Bakal Ketemu Persibas, Persibangga, Persibara

Sutarno mengatakan, sudah ada ada investor dari Jakarta yang melirik klub berjuluk Laskar Bawor itu.

"Jadi, yang benar, nanti ada investor yang mau mendanai Persibas, investor dari Jakarta. Kemarin mau survei tetapi belum jadi," imbuh dia.

Sutarno menegaskan, meski ada investor, home base Persibas ataupun nama Persibas tidak berubah.

"Jadi, nanti, paling mengurus kaya jadi manager, presiden Persibas atau apa itu, kalau ada yang mau gitu kan kami welcome saja, toh nanti namanya tetap bawa Banyumas, Persibas."

"Dijual itu tidak bisa, jadi nanti ada orang yang mau, base-nya tetep di Pruwokerto, ini juga baru mau disurvei," jelasnya.

Butuh Dana Miliaran

Sutarno mengakui, sempat melobi pemilik Bali United yang dinilai memiliki dana cukup besar untuk berinvestasi di Persibas Banyumas.

"Itu kalau mau, maksud saya menjadi Direktur Persibas. Jadi, nanti yang mengelola, yang membiayai, mendanai itu semua."

"Kenapa? Karena anggaran sepakbola itu miliaran, sedangkan pemerintah daerah informasinya tidak ada anggaran," terangnya. 

Menurutnya, apabila tidak ada anggaran maka sepak bola bisa mati.

Kebutuhan dana untuk satu putaran, kata Sutarno, pada tahun 2023, Persibas Banyumas membutuhkan anggaran sekitar Rp700 juta. 

Hal tersebut digunakan untuk akomodasi pertandingan, gaji pelatih, pemain, hingga orang yang terlibat dalam Persibas.

Baca juga: Profil Jepara United, Klub Baru Kota Ukir yang Siap Ramaikan Liga 3 Indonesia

Ia menjelaskan, walaupun berkompetisi di Liga 3, biaya tetap yang dikeluarkan cukup menguras kantong.

"Rata-rata, (gaji) pemain sederhana atau kelas bawah saja, Rp3 juta."

"Kalau pemainnya 25, itu sudah Rp75 juta, pelatihnya minimal sekarang itu tidak mau Rp10 juta, apalagi pelatihnya harus berlisensi B."

"Banyumas tidak punya (pelatih berlisensi B). (Pelatih pemilik) lisensi B tidak mau (digaji) Rp10 juta, paling tidak Rp15 juta-Rp20 juta," jelasnya. 

Apabila nanti ada investor yang datang, menurut Sutarno, ada skema yang bakal dijalani. Mereka bakal melakukan kontrak MoU. 

Otomatis, setelah ada perjanjian, baik manager, pelatih, hingga pemain, dari pihak investorlah yang bakal mengurus. 

"Ketua tetap saya, latihan tetap di Gor Satria. Hanya, pengelolaannya, nanti saya serahkan kalau ada yang mau."

"Kalau punya dana hanya Rp1 miliar, ya paling satu putaran," imbuhnya. (*)

Baca juga: Kaesang Diuntungkan! DPR Tolak Putusan MK dan Akomodir MA Soal Batas Usia Minimal Calon Pilkada

Baca juga: 2 Laga Uji Coba Disiapkan Persijap Jepara Jelang Liga 2, Lawan Sriwijaya FC dan Klub di Jakarta

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved