Mantan Bupati Jembrana Bali Ditemukan Tewas Bersama Istri di Rumah, Tetangga Tak Lihat 3 Hari

TRIBUNBANYUMAS.COM, DENPASAR - Ida Bagus Ardana, mantan Bupati Jembrana, Bali, ditemukan tewas bersama sang istri di rumahnya, di Jalan Gurita IV, Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2024).

Sebelum ditemukan tewas, warga tak melihat keduanya sejak tiga hari terakhir.

Kepala Lingkungan Karya Dharma Sesetan, Putu Gede Igar Bramandita menuturkan, kedua jenazah itu ditemukan di ruangan berbeda.

"Saya lihat tapi tidak terlalu berani mendekat, kalau mayat bapaknya tergeletak di dapur. Untuk adanya luka, tyang (saya) tidak tahu pasti, sudah tergeletak. Kalau darah, ada sih sepertinya tadi," kata Bram dijumpai di lokasi.

"Istrinya di kamar. Untuk istrinya, kamarnya terkunci, sudah mengeluarkan bau busuk. Diketahuinya, anaknya ibu ini mencari ibunya, kamarnya terkunci, ada jendela, dibuka, sudah ada bau menyengat," sambungnya.

Baca juga: Viral, Pemuda di Kesesi Pekalongan Tewas Dimassa karena Diduga Mencuri Bebek. Begini Faktanya

Menurut Bram, almarhum Ardana merupakan sosok yang baik dan ramah.

Bupati era 80-an itu juga dinilai sebagai warga yang komunikatif.

"Bapaknya ramah, baik. Pernah ada komunikasi, dulu masalah parkir. Beliau terhalang, tidak bisa keluar karena ada parkir orang, itu sudah lama."

"Lalu, kalau ada apa, menelepon, misal rumput depan belum dipotong," ujarnya.

Bram mengungkapkan, sudah tiga hari, tetangga tidak melihat aktivitas di rumah tersebut.

Kondisi pintu terkunci serta rumah kotor.

"Saya ditelepon tetangga, sekitar pukul 18.35 WITA, rumah Pak Ardana 3 hari dikunci, dilihat kotor rumahnya."

"Lalu kami masuk, saya motong gembok dari dalam dibantu warga pakai gerinda, lalu ditemukanlah mayat Pak Ardana," bebernya.

Baca juga: Menghilang 5 Tahun Lalu, Ini yang Bikin Tetangga Tak Curiga Ibu Anak di Bandung Telah Jadi Kerangka

Pada kesempatan yang sama, Kelian Tempekan, I Wayan Kartawan, menuturkan bahwa almarhum IB Ardana biasa beraktivitas olahraga jalan-jalan di sekitar perumahan.

"Almarhum Pak Ardana sudah lama tinggal di sini, ini sudah rumah lama, biasa jalan-jalan, bapak sering olahraga. Saya bertemu terakhir bulan Maret kemarin bawa surat edaran," ujar dia.