Berita Jateng
Jembatan Bekas Rel KA Era Belanda di Wonosobo Akan Dibongkar, Jalan Nasional Ditutup Sementara
pembongkaran jembatan bekas rel kereta api non aktif ini karena dikhawatirkan dapat membahayakan pengguna jalan di bawahnya.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Ruas Jalan Nasional Banjarnegara-Wonosobo, turut Dusun Banaran Desa Kalierang, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo atau depan GOR Watu Gong akan ditutup sementara tengah malam nanti.
Hal ini berkaitan dengan akan dilaksanakannya pembongkaran jembatan bekas rel kereta api non aktif pada Selasa (23/7/2024) pada pukul 00.00 sampai dengan 03.00 WIB.
Pengumuman pembongkaran jembatan bekas rel kereta api non aktif di ruas Jalan Nasional Banjarnegara-Wonosobo ini telah diposting di akun @disperkimhub_wsb.
Kepala Disperkimhub Kabupaten Wonosobo Agus Susanto saat dikonfirmasi tribunjateng.com membenarkan informasi tersebut.
Baca juga: Daftar 10 Desa di Cilacap Dilanda Krisis Air Bersih, 120 Ribu Liter Air Disalurkan
Ia menjelaskan, pembongkaran jembatan bekas rel kereta api non aktif ini karena dikhawatirkan dapat membahayakan pengguna jalan di bawahnya.
Seperti diketahui jembatan bekas rel kereta api non aktif ini melintang tepat di atas Jalan Nasional Banjarnegara-Wonosobo dengan tinggi kurang lebih 4,8 meter. Jembatan ini sudah berusia tua bahkan disebut-sebut dibangun sejak zaman Belanda.
"Ini bisa membahayakan keselamatan karena dudukannya sudah berubah dari dudukan aslinya. Dudukan itu sudah miring-miring, kemudian sudah diganjal dan itu riskan banget. Jadi khawatir kalau tiba-tiba itu membahayakan bagi pengguna jalan yang ada di bawahnya," ucapnya.
Ia menyebut, rencana pembongkaran jembatan bekas rel kereta api non aktif ini sudah melalui proses tahapan yang panjang hingga ke Kementerian Perhubungan.
Sehingga setelah melewati kajian-kajian yang panjang, proses pembongkaran jembatan bekas rel kereta api non aktif ini dijadwalkan akan berlangsung Selasa (23/7/2024).
Baca juga: Daftar 7 Benda Bersejarah Diusulkan Jadi Cagar Budaya di Banjarnegara, Ada Eks Stasiun Belanda
Kadis Agus juga menambahkan, pembongkaran ini tidak ada kaitannya dengan rencana reaktivasi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo yang hangat dibahas akhir-akhir ini.
"Jadi kata kuncinya tidak ada kaitannya dengan reaktivasi. Reaktivasi bisa saja kalau diupayakan terus. Tapi karena itu membahayakan jadi harus segera diamankan agar keselamatannya terjamin bagi pengguna jalan yang ada di bawahnya," terangnya.
Terkait dengan eksekusi pembongkaran jembatan nantinya, ia mengatakan tidak ada pengalihan arus khusus. Mengingat waktu pelaksanaan pada tengah malam hingga dini hari, sehingga dimungkinkan tidak banyak kendaraan yang melintas.
"Kalau untuk kendaraan besar tidak ada pengalihan kecuali berhenti sejenak selama operasional itu. Nanti kita sesuaikan kondisi lapangannya seperti apa. Makanya kita ambil waktu tengah malam dengan asumsi lalu lintasnya tidak sesibuk siang atau sore," pungkasnya. (ima)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.