Perang Palestina Israel
Kepung Rumah Perdana Menteri Netanyahu, Ribuan Warga Israel Desak Penghentian Perang di Gaza
Rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kota Caesarea dikepung ribuan warga Israel, Rabu (10/7/2024).
TRIBUNBANYUMAS.COM – Rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kota Caesarea dikepung ribuan warga Israel, Rabu (10/7/2024).
Mereka bahkan mengancam memakzulkan Netanyahu yang dinilai menghancurkan Israel karena terus membiarkan perang berkecamuk di Gaza.
Peserta demonstrasi yang mengusung tajuk aksi "Ibu-ibu di Depan" itu mengepung rumah Netanyahu dari tiga penjuru.
Mereka berdiri di dua pintu masuk, di jalan tempat keluarga Netanyahu tinggal.
Ada pula yang berdiri di bukit-bukit pasir di belakang rumah itu.
Aparat kepolisian disiagakan untuk menangani demonstrasi itu. Polisi turut membawa water cannon.
"Ada jalan keluar dan jalan itu berada di tangan kita dan di tangan para ombudsman," kata Ayelet Hasher Seydoff, yang menjadi pemimpin unjuk rasa.
Baca juga: Lagi, Israel Serang Kamp Pengungsian di Gaza Barat: 10 Orang Tewas, Termasuk Saudara Pimpinan Hamas
Sementara itu, para pengunjuk rasa membawa pengeras suara berukuran besar dan drum.
"Saya ingin memberi tahu kalian bahwa dua pekan lalu, kami mengajukan petisi melalui pengacara Dfna Lachner Holtz bersama keluarga para sandera," kata Seydoff.
"Kami meminta penasihat hukum itu menjawab mengapa dia berpikir bahwa Netanyahu tidak melanggar aturan konfril kepentingan dalam melancarkan perang dan kami minta, Netanyahu segera dibawa ke dalam penjara."
"Dari sini, kami memanggil penjaga gerbang terakhir: Selamatkan negara dari mereka yang ingin menghancurkannya," lanjutnya.
Seydoff menuding Netanyahu menganggap nama dan warisannya sebagai hal terpenting baginya.
"Suatu hari, sejarawan berambut abu-abu akan duduk di ruangnya dan menulis tentang Netanyahu, si sales gagal, yang menghancurkan negaranya dan menjual rakyatnya hanya karena dia ingin berkuasa," katanya.
Direktur Pendidikan Negara, Itamar Kramer, turut mengecam Netanyahu dalam demonstrasi itu.
"Hanya ada satu orang yang harus disalahkan atas aib ini, kepincangan ini, runtuhnya nilai-nilai ini. Netanyahu bersalah karena membuat persekutuan dengan Avi Maoz, Ben Gvir, dan Orit Struck yang berusaha masuk ke dalam pendidikan anak-anak kita," ujar Kramer.
Dia meminta Netanyahu untuk dimakzulkan.
"Pada hari Anda dicopot, kami akan memperbaiki pendidikan dan memperbaiki negara ini," katanya.
Serangkaian Protes di Berbagai Kota di Israel
Sebelumnya, aksi serupa juga dilakukan warga Israel di dekat Netanyahu di Yerusalem Barat, Minggu (7/7/2024).
Mereka mendesak pemerintah Israel mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina, termasuk Hamas.
Anadolu Agency mengabarkan bahwa para demonstran ingin menuju rumah Netanyahu tetapi dihentikan oleh polisi.

Aksi demonstrasi juga berlangsung di ibu kota Israel, Tel Aviv. Mereka meminta adanya kesepakatan pertukaran sandera.
Mereka juga berusaha menghalangi ruas Jalan Raya Ayalon di tengah Tel Aviv.
Di Kota Netanya, ratusan pengunjuk rasa menggelar aksi protes di pintu masuk kota itu.
Mereka memegang banner bertuliskan "Sudah cukup, pemerintahan penghancuran".
Baca juga: 2.500 Jemaah Gaza Gagal Berangkat Haji 2024 akibat Penutupan Perbatasan Rafah-Mesir
Pada hari yang sama, Netanyahu mengatakan, usulan gencatan senjata yang didukung Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan memungkinkan pembebasan sandera tanpa mengorbankan tujuan lain dalam perang di Gaza.
Diketahui, AS, Qatar, dan Mesir sudah berusaha menjadi juru penengah dalam perundingan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas.
Namun, upaya perundingan belum membuahkan hasil lantaran Netanyahu menolak permintaan Hamas soal menghentikan pertempuran.
Israel sudah mendapat banyak kecaman atas serangannya di Gaza.
Dilaporkan, sudah ada lebih dari 38.000 warga Palestina di Gaza yang tewas karena serangan Israel. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Sementara itu, korban luka dilaporkan menembus angka 87.800.
Saat ini, warga Gaza kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. (Tribunnews/Febri Prasetyo)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ribuan Warga Israel Berdemo, Kepung Rumah Netanyahu dari 3 Penjuru, Minta Dia Dijebloskan ke Penjara.
Baca juga: Nilai Piagam Marching Band Dianulir, Bagaimana Nasib Calon Siswa yang Diterima di PPDB Jateng?
Baca juga: 3 Nama Bersaing Dapatkan Rekomendasi Bacabup Pilkada Kudus dari DPP Gerindra, Tak Ada Sosok Kader
2 Rudal Israel Hantam RS Baptis Al-Ahli. Jumlah Rumah Sakit di Gaza Makin Sedikit |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, MUI Langsung Menentang |
![]() |
---|
ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel Benyamin Netanyahu, Bisa Dieksekusi di 124 Negara |
![]() |
---|
2 Bom Kilat Serang Rumah PM Israel Benyamin Netanyahu, Belum Ada Pihak Mengaku Bertanggung Jawab |
![]() |
---|
Israel Serang RS Indonesia dan Dua RS Lain di Gaza Utara, Petugas Medis Kewalahan Tangani Pasien |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.