Berita Jateng
Krisis Air Menghantui Warga Jawa Tengah, Kebutuhan dan Ketersediaan Tidak Imbang
Krisis air menghantui sejumlah daerah di Indonesia tak terkecuali di Jateng.
Penulis: budi susanto | Editor: khoirul muzaki
Hanung mengatakan, nantinya Pemda di 35 kabupaten kota akan mengisi data sumbe dan potensi air masing-masing daerah.
Dari pendataan tersebut, Hanung berharap bisa memetakan potensi air dan wilayah yang kekurangan air bersih.
Baca juga: Apa yang Salah? Berbagai Program Digalakkan Tapi Mengapa Angka Stunting di Banyumas Justru Naik
Ia juga menjelaskan potensi sumbe air di Jateng cukup banyak, seperti air permukaan, hingga air bendung, embung sampai sumur.
"Misalnya ada sumber yang belum termanfaatkan bisa dimaksimalkan dan hal tersebut bisa mengoptimalkan sumbe air di Jateng untuk masyarakat," imbuhnya.
Tak imbangnya ketersediaan dan penggunaan air di Jateng sendiri dikarenakan beberapa hal.
Mengutip data dari Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam KLHK, Tasdiyanto, area tutupan lahan hutan di Jateng pada 2024 tinggal 18,91 persen dari total luas daratan yang mencapai 32,5 ribu kilometer persegi lebih.
Jika dihitung, area tutupan hutan di Jateng hanya 5,7 ribu kilometer persegi, sisanya adalah areal penggunaan lahan di luar tutupan lahan hutan yang mencapai 81,06 persen atau 26,8 ribu kilometer persegi lebih.
Tak hanya itu, areal lahan kritis dan sangat kritis di Jateng mencapai 733,4 hektar.
Kondisi tersebut membuat ketersediaan air tak bisa mensuplai kebutuhan air untuk seluruh wilayah Jateng.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.