Berita Jateng

Makanan Khas Jepara dengan Nama Unik, Turuk Bintul Punya Rasa Nikmat

Ya, turuk bintul memiliki nama unik lantaran dalam Bahasa Jawa, turuk memiliki arti alat kelamin perempuan.

Tito Isna Utama/TribunBanyumas.com
Suyati, pedagang makanan khas dengan nama unik di Jepara, turuk bintul di Pasar Welahan Kabupaten Jepara. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Makanan khas Kabupaten Jepara dengan nama unik yakni turuk bintul. Jajanan ini terbuat dari beras ketan dan kacang tolo.

Ya, turuk bintul memiliki nama unik lantaran dalam Bahasa Jawa, turuk memiliki arti alat kelamin perempuan.

Sementara bintul sendiri diambil dari kata bentol yang disamakan dengan tonjolan.

Baca juga: Berkah Iduladha, Tukang Ojek Kambing di Pasar Wage Mayong Jepara Kantongi Hingga Rp1 Juta Sehari

Suyati, pedagang makanan khas dengan nama unik di Jepara,  turuk bintul di Pasar Welahan Kabupaten Jepara.
Suyati, pedagang makanan khas dengan nama unik di Jepara, turuk bintul di Pasar Welahan Kabupaten Jepara. (Tito Isna Utama/TribunBanyumas.com)

Meskipun memiliki nama yang unik, turuk bintul memiliki cita rasa gurih.

Satu diantara pedagang turuk bintul di Pasar Welahan, Kabupaten Jepara, Suyati (50) mengatakan bahwa tidak mengetahui sacara jelas asal-usul pemberian nama turuk bintul.

Ia menuturkan, nama turuk bintul ini sudah sudah turun temurun.

Suyati sudah berjualan turuk bintul ini selama 15 tahun di Pasar Welahan.

Baca juga: Hotel Kerbau di Guwosobokerto Jepara Banjir Tamu Jelang Iduladha, Mayoritas Kerbau Diambil Hari H

"Dari jaman dulu, sebelum saya lahir namanya juga memang sudah begitu, saya tinggal meneruskan.

Memang namanya dari dulu itu," kata Suyati kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (15/6/2024).

Pembuatan Turuk Bintul

Pedagang Asal Desa Kedungsarimulyo, Kecamatan Welahan ini menjelaskan, proses pembuatan turuk bintul cukup mudah. 

Berawal dari beras ketan dan kacang tolo yang sudah dicuci bersih, kemudin dimasak bersama. 

Ketan dan kacang tolo yang setengah matang, diguyur menggunakan santan kemudian dimasak hingga keduanya menyatu. 

Saat disajikan, turuk bintul diberi taburan kelapa parut.

Baca juga: Ramai Isu Gen Z Banyak yang Nganggur, Angka Pengangguran di Jepara Justru Diklaim Menurun

Dalam sehari, Suyati biasa membuat sekitar 3 kilogram bahan turuk bintul yang nantinya dijual bersama makanan tradisional lainnya.

"Yang beli ya macem-macem, kadang bakol, anak muda, ada orang tua.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Memulai Sebuah Purwokerto

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved