Berita Banyumas
Waspada, Gunung Slamet Berpotensi Meletus Seperti Tahun 2009 dan 2014
Lontaran material pijar yang bisa berdampak di daerah sekitar puncak dalam radius 3 kilometer.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sampai dengan saat ini Gunung Slamet, masih berada pada status waspada level 2.
Zona larangan atau radius aman dari Gunung diperluas sejauh 3 kilometer.
Hal tersebut untuk menghindari potensi bahaya dari Gunung Slamet berupa erupsi freatik dan magmatik.
Lontaran material pijar yang bisa berdampak di daerah sekitar puncak dalam radius 3 kilometer.
Gunung Slanet terletak di lima kabupaten ini, yaitu Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal dan Purbalingga.
Pengamat Gunung Api Slamet Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Rusdi mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Slamet saat ini cenderung stabil namun tetap berpotensi meletus.
"Status waspada ini sudah berlaku sejak 19 Oktober 2023.
Baca juga: Kecam Serangan Israel ke Rafah, Ribuan Warga Gelar Aksi Bela Palestina di Wonosobo
Peningkatan aktivitas kegempaan tercatat pada 10 Mei 2024, diikuti oleh peningkatan tremor pada 16 Mei, sehingga radius aman diperluas 3 Km," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (14/6/2024).
Meski aktivitas gunung Slamet masih dalam trend yang sama sejak 16 Mei 2024, dari pantauan sampai saat ini tidak ada penurunan atau peningkatan signifikan yang terdeteksi.
Hal ini mengingatkan pada peristiwa sebelumnya, yaitu terjadi erupsi pada 2009 dan 2014.
"Kalau perbandingannya kita harus liat action kejadian dulu.
Action di 2014 itu jelas, maksudnya jelas itu diakhiri dengan Erupsi.
Kemudian masa krisisnya itu juga agak lama, dari Maret sampai September dan ada letusan terus.
Kemudian ada fase di 2019, Jadi di 2009 letusan, 2014 letusan, 2019 itu kenaikan aktivitas tetapi tidak diakhiri letusan," terangnya.
Pada 2019, meski ada peningkatan aktivitas, tidak terjadi letusan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.