Berita Jateng

Ada Keturunan Raja Brawijaya V di Wonosobo, Makamnya di Atas Bukit Desa Bekas Pusat Pemerintahan

Ki Ageng Wonosobo merupakan pendiri Kabupaten Wonosobo dulunya sekaligus penyebar agama Islam di Wonosobo. Beliau masih keturunan Raja Brawijaya V.

Editor: khoirul muzaki
Imah Masitoh/Tribun Jateng
Prosesi pengambilan air suci di Tuk Sampang Desa Plobangan, Kecamatan Selomerto, Minggu (23/7/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Desa Wisata Plobangan, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo memiliki destinasi wisata menarik yang dapat dikunjungi wisatawan.


Tidak hanya memiliki bentang alam yang cantik, Desa Plobangan juga punya keragaman budaya yang bisa diulik.


Suasana pedesaan yang masih asri dan alami cocok untuk melepaskan penat dari hiruk pikuk perkotaan.


Wisatawan dapat berziarah ke makam Ki Ageng Wonosobo sekaligus belajar sejarah asal muasal Kota Wonosobo, belajar kesenian budaya setempat, hingga merasakan segarnya air di Sendang Sampang.


Makam Ki Ageng Wonosobo menjadi salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan khususnya pada bulan-bulan tertentu.

Baca juga: Masyarakat Wajib Tahu Berapa Perolehan Pajak Kabupaten Semarang? Berikut Rinciannya


Mbah Pono selaku sesepuh Desa Plobangan sekaligus juru kunci makam Ki Ageng Wonosobo mengatakan, pengunjung paling ramai di bulan Ruwah, Muharram, dan Suro.


Ia menjelaskan, Ki Ageng Wonosobo merupakan pendiri Kabupaten Wonosobo dulunya sekaligus penyebar agama Islam di Wonosobo. Beliau masih keturunan Raja Brawijaya V.


Desa Plobangan menjadi salah satu tempat yang bersejarah bagi masyarakat Wonosobo. Dulunya tempat ini menjadi pusat pemerintahan Wonosobo sebelum dipindahkan ke Kota Wonosobo yang sekarang ini.


Setiap tahunnya saat Hari Jadi Kabupaten Wonosobo, beberapa rangkaian ritual acara digelar di Desa Plobangan


Acara Bedol Kedhaton dilakukan dengan ditandai pengambilan tanah makam Ki Ageng Wonosobo yang dibawa dalam Kirab Tapa Bisu saat malam Hari Jadi Kabupaten Wonosobo bersamaan dengan air suci dari Sendang Sampang.


Posisi makam Ki Ageng Wonosoba berada di atas bukit. Untuk menuju ke sana, wisatawan harus menaiki anak tangga satu per satu.


Konon, setiap pengunjung yang menghitung anak tangga menuju makam tersebut akan menghasilkan jumlah yang berbeda antar pengunjung lainnya.


"Ini mengandung arti ketajaman, kehidupan, perilaku, dan perbuatan seseorang berbeda-beda dan tidak sama," ucap Mbah Pono.


Dari area makam Ki Ageng Wonosobo, wisatawan dapat melihat keasrian Desa Plobangan dari atas dengan bentangan sawah yang luas.


Tidak jauh dari makam Ki Ageng Wonosobo, wisatawan dapat mencoba merasakan segarnya mata air di Sendang Sampang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved