Berita Banyumas

Tak Ada Lagi 'Tempat Sampah' di Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Terapkan Konsep Self Service

Sebelumnya ada sekitar 12 tempat sampah, letaknya ada di depan kantor, depan ruangan bidang-bidang hingga bangunan bagian belakang.

ist/dok bappedalitbang banyumas
Seorang pegawai badan Perencanan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan atau Bappedalitbang Kabupaten Banyumas memilah sampah yang akan dibuang sesuai dengan klasifikasi jenis sampah, Selasa (21/5/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Kini sudah tidak ada lagi tempat sampah di Kantor Bappedalitbang Kabupaten Banyumas. Konsep self service telah diterapkan di kantor ini.

Dulu hampir setiap penjuru kantor itu, terdapat tempat sampah.

Sebelumnya ada sekitar 12 tempat sampah, letaknya ada di depan kantor, depan ruangan bidang-bidang hingga bangunan bagian belakang.

Baca juga: Peningkatan Aktivitas Gunung Slamet, BPBD Banyumas Minta Masyarakat Waspada

Sekarang sudah berbeda, tempat sampah yang banyak itu sudah tidak ada.

Sekarang hanya ada di satu lokasi.

Yakni di depan gudang terbuka.

Di belakang kantor.

Baca juga: Cara Cek Bus yang Laik untuk Study Tour, Bocoran dari Satlantas Polresta Banyumas

Jumlahnya pun hanya ada tiga.

Sesuai dengan klasifikasi jenis sampah semisal organik untuk sampah basah, sisa makanan, daun, ranting.

Kemudian non-organik untuk plastik, kaca, stereofoam, keramik, puntung rokok.

Serta jenis sampah daur ulang untuk sampah kertas, koran, kardus, kaleng, botol plastik, gelas plastik.

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Dedy Noerhasan menuturkan, sudah sepekan ini pihaknya menjalankan kebiasaan baru.

Bukan hanya tempat sampah yang diatur sedemikian rupa.

Seluruh pegawai yang ada di Bappedalitbang Kabupaten Banyumas juga wajib untuk mengelola sampahnya sendiri.

Baca juga: Sosok Bupati Ideal di Banyumas Raya Pilkada 2024 Menurut Akademisi Unsoed

"Konsepnya adalah self service.

Jadi kelola dan pilah sampah sendiri, sampahmu itu adalah tanggung jawabmu," kata dia.

Menurutnya, mengubah kebiasaan memang bukan barang gampang.

Perlu waktu.

Juga komitmen yang kuat.

"Ini adalah bentuk kesadaran kita dan juga upaya kita merubah kebiasaan, untuk bisa memilah sampah yang kita hasilkan," paparnya.

Penempatan tempat sampah sengaja ditempatkan di belakang.

Baca juga: 148 Warga Jateng Meninggal akibat DBD, Kasus Terbanyak Januari-April Ditemukan di Banyumas

Ini tentu dengan banyak pertimbangan.

Di antaranya soal estetika.

"Tempat sampah kita tempatkan di belakang.

Karena secara estetika kurang sedap dipandang jika ditaruh di depan.

Ini juga bagian dari merubah kebiasaan karena selama ini tempat sampah itu ditaruh di depan," jelasnya.

Upaya pengelolaan sampah, kata dia, bisa dimulai dari lingkup terkecil seperti rumah tangga dan juga kantor, atau tempat kerja.

Menurutnya, jika hal tersebut dilakukan maka pengelolaan sampah tidak akan menjadi masalah.

"Semoga apa yang kita lakukan, juga bisa dilakukan di tempat lain.

Next kami ingin sekalian bisa mengelola sampah organik, dengan budidaya magot," imbuhnya. (*)

Baca juga: 148 Warga Jateng Meninggal akibat DBD, Kasus Terbanyak Januari-April Ditemukan di Banyumas

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved