Berita Kendal
Bukannya Turun, Kasus Stunting di Kendal Malah Melonjak Jadi 22,4 Persen
Kasus stunting di Kabupaten Kendal dilaporkan meningkat menjadi 22,4 persen dari 10,3 persen pada Februari 2023.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Kasus stunting di Kabupaten Kendal dilaporkan meningkat signifikan.
Hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dipaparkan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kabupaten Kendal menyebut, angka stunting di Kendal pada akhir tahun 2023 mencapai 17,5 persen.
Padahal, pada Februari 2023, angka prevalensi stunting Kendal ada di angka 10,3 persen.
Survei tersebut juga mencatat, terjadi kenaikan angka stunting di awal tahun ini, sebesar 4,9 persen.
Sehingga, kasus stunting di Kabupaten Kendal, saat ini, mencapai 22,4 persen.
Kondisi ini pun menjadi alarm, mengingat Jateng menargetkan zero stunting pada 2024 ini.
Kepala DP2KBP2PA Kendal Albertus Hendri Setiawan mengaku kaget dengan hasil survei tersebut.
Pihaknya pun bakal segera melakukan intervensi wilayah untuk menurunkan angka stunting.
"Jadi, ada dua versi data rupanya yang kami temukan. Angka 22,4 persen itu valid atau tidak, kami masih cek. Kami akan survei ulang juga," kata Hendri di sela diseminasi audit kasus Stunting tahap I Kabupaten Kendal, di Aula Abdi Praja, Selasa (21/5/2024).
Baca juga: Keren, Bumbu Rendah Natrium Karya Mahasiswa Unsoed, Solusi Turunkan Hipertensi dan Cegah Stunting
Hendri mengatakan, Pemkab Kendal memiliki komitmen terus menurunkan angka stunting dari tahun ke tahun.
"Terlepas dari data itu, kami tidak lagi fokus untuk memperdebatkan lagi. Kami akan cek ke lapangan lagi dengan data yang sudah kita punya, by address dan by name," katanya.
Menurut Hendri, angka stunting di sebagian besar wilayah Kendal, saat ini, sudah terkontrol baik.
Bahkan, terdapat beberapa wilayah yang memiliki angka batuta stunting rendah.
"Kalau desa bebas stunting di Kendal, belum tahu persisnya. Tapi, di Singorojo, kami sudah ke sana dan mendapati angka batuta stunting hanya 1 di Desa Trayu. Padahal, desa sebelahnya banyak (kasus stunting)," imbuhnya.
Sementara, Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki merasa kecolongan dengan peningkatan angka stunting yang mencapai 22,4 persen tersebut.
Baca juga: Belum Ambil Formulir Bacabup Pilkada Kendal di Golkar, Dico Lebih Pilih Maju Pilgub Jateng?
Padahal, Pemkab Kendal telah melakukan upaya maksimal menurunkan angka stunting.
"Mungkin, kami terlena dengan angka penurunan waktu itu. Jadi, belum ada gerakan signifikan lagi sehingga angka kembali naik," katanya.
Windu menegaskan, Pemkab Kendal bakal melibatkan peran perangkat desa untuk menurunkan angka stunting.
Perangkat desa, dikatakan Windu, harus ikut turun ke lapangan dan mengecek kondisi warga yang masih mengalami stunting.
"Para Kades, nanti akan mengkoordinir RT untuk turun lapangan. Cek warga yang terkena stunting karena banyak yang belum paham apa itu stunting," katanya. (*)
Baca juga: Kasus Perundungan Siswi SMP Negeri di Tegal Kini Ditangani Polisi, Pelaku Ternyata Adik Kelas Korban
Baca juga: Iran Gelar Pilpres Pengganti Raisi 28 Juni, Jabatan Presiden Sementara Diisi Wapres Pertama Mokhber
SDN 2 Sidomulyo Cepiring Gelar Jalan Sehat Ceria dengan 150 Doorprize |
![]() |
---|
Viral, Menu MBG di Kendal Hanya Ada Mi Goreng Lauk Sepotong Kecil Telur Dadar dan 2 Potong Wortel |
![]() |
---|
Cuaca Buruk, Petani Tembakau di Kendal Menjerit: Panen Jelek, Hanya Laku Rp 10 Ribu Perkilogram |
![]() |
---|
KKN MB UIN Walisongo Posko 41 Dorong Pemberdayaan UMKM Desa Karangayu Lewat Program Branding |
![]() |
---|
Anak Polisi Kendal Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Dituduh Copet saat Nonton Konser di Kebondalem |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.